MATA INDONESIA, JAKARTA-Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Kemanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Slamet Soedarsono mengatakan bahwa keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diyakini akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.
Keenam klaster ekonomi yag dimaksud adalah klaster industri teknologi bersih, klaster farmasi terintegrasi, klaster industri pertanian berkelanjutan, klaster ekowisata dan pariwisata kebugaran, klaster bahan kimia dan produk kimia, dan klaster energi rendah karbon.
Selain keenam klaster tersebut, IKN juga didukung klaster lain, yakni klaster smartcity dan pusat industri 4.0, serta klaster pendidikan abad 21.
“Nantinya, pedidikan terbaik ada disana, kesehatan terbaik ada di sana sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu lagi keluar negeri untuk mendapatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.
IKN Nusantara juga akan menjadi superhub yang akan berperan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia dan akan memicu penguatan rantai nilai domestik di seluruh Indonesia.
Superhub IKN bersifat locally integrated, tapi juga global connected, dan universally inspired.
“Jadi, teladan sebagai kota yang hijau, berkelanjutan dan bertaraf hidup tinggi di tengah tantangan perubahan iklim dengan menggunakan teknologi,” katanya.
Dari sisi jumlah penduduk, lanjut Slamet, populasi optimum setelah pemindahan IKN adalah sekitar 2 juta penduduk dengan pertimbangan kemampuan penyediaan air dan pemanfaatan ruang secara ekonomis dan berkelanjutan serta adanya pengendalian risiko dan dampaknya.
“Dengan pemindahan IKN, pertumbuhan rata-rata investasi IKN sampai dengan 2045 diproyeksikan sebesar 11,9 persen dan pertumbuhan rata-rata di KAlimantan Timur itu sendiri hingga 2045 sebesar 42 persen,” ujar Slamet.
Dijelaskan Slamet, sampai 2024 nanti adalah pemindahan tahap awal. Pada tahap ini, infrastruktur dasar yang utama selesai dibangun dan sudah mulai beroperasi untuk penduduk pionir.
“Di tahap ini pula, dilakukan pembangunan sarana utama seperti Istana Kepresidenan, perkantoran, dan perumahan di KIPP. Dilakukan juga pemindahan ASN tahap awal. Presiden direncanakan pindah ke KIPP sebelum 16 Agustus 2024, dan selama tahap ini pula dilakukan inisiasi sektor-sektor ekonomi prioritas,” katanya.
Kemudian, pada 2025-2035 mulai membangun IKN sebagai area inti yang tangguh. Lalu, pada 2035-2045 akan dibangun seluruh infrastruktur dan ekosistem tiga kota untuk percepatan pembangunan Kaltim, dan setelah 2045 tentunya akan mengokohkan reputasi IKN Nusantara sebagai “Kota Dunia untuk Semua”.