Pelaku Pembakaran Masjid di AS Diduga Sakit Jiwa

Baca Juga

MATA INDONESIA, DETROIT – Petugas kepolisian menembak mati seorang pria bersenjata di Kota Detroit, Amerika Serikat. Pria tersebut diduga menyalakan api di dalam masjid Asosiasi Islam Al-Huda di Dearborn, pinggiran Kota Detroit, Michigan.

“Pria itu mungkin sedang mengalami krisis kesehatan mental pada saat itu. Kami tidak percaya ada ancaman atau bahaya yang mengancam rumah ibadah lainnya,” kata Wali Kota Dearborn, Abdullah Hammoud.

Polisi mengatakan bahwa Sabtu (12/2) dini hari waktu setempat, petugas polisi Dearborn yang berpatroli melihat kebakaran di Asosiasi Islam Al-Huda, yang terletak di Warren Avenue di bagian timur laut Dearborn, dekat perbatasan dengan Detroit.

Menurut sebuah pernyataan dari polisi Dearborn, para petugas kemudian menemukan seorang warga sipil bersenjata di tempat kejadian kebakaran. Polisi mengatakan dia bahwa pria tersebut tampaknya telah menembak petugas.

Polisi Dearborn mengejar pria itu ke arah selatan di Lonyo Avenue, memerintahkannya untuk menjatuhkan senjata apinya. Namun, pelaku justru menembaki petugas Dearborn, kata polisi.

“Tersangka menembaki petugas saat petugas menginstruksikannya untuk menjatuhkan senjata api. Petugas membalas tembakan, menyerangnya dengan fatal,” kata polisi Dearborn.

Tidak jelas siapa tersangka atau motivasinya. Pejabat Dearborn, Detroit, dan Wayne County tidak merilis informasi apapun tentang pelaku.

“Meskipun mengetahui bahwa individu tersebut bersenjata, dan tidak mengetahui bahaya lain yang mungkin muncul, petugas dengan hati-hati mengejar individu tersebut dan berusaha berulang kali untuk membuatnya melepaskan senjata api,” tutur Hammoud.

“Individu tersebut menembaki petugas lagi, yang memicu tembakan balasan. yang menyerangnya secara fatal,” sambung sang walikota.

Karena penembakan fatal terjadi di Detroit, penyelidikan atas insiden tersebut akan ditangani oleh polisi Detroit dan Polisi Negara Bagian Michigan, demikian pernyataan pemerintah kota Dearborn.

Asosiasi Islam AI-Huda, juga dikenal sebagai Masjid AI-Huda, didirikan tahun 1998. Saat jemaah bertambah, masjid lain dibangun di Warren Avenue – sebuah kompleks baru seluas 20.000 kaki persegi dengan area ibadah pria dan perempuan terpisah.

Di lokasi baru juga disediakan arena gym untuk rekreasi dan kapasitas tambahan, dan ruang serbaguna untuk menangani acara komunitas,” menurut situs web masjid.

“Ini adalah situasi tragis yang mengakibatkan hilangnya nyawa. Semoga Tuhan melindungi petugas kami yang mengalami trauma luar biasa dan menempatkan diri mereka dalam bahaya untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang akan datang,” kata Hammoud.

“Semoga Tuhan mengampuni jiwa almarhum, dan memberikan kesabaran kepada keluarga dan orang yang dicintainya. Dan semoga Tuhan memberikan kedamaian dan kekuatan untuk komunitas masjid Al-Huda. Kami mendukung Anda saat kami mengatasi tragedi ini, dan berharap untuk muncul lebih kuat,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini