MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebelumnya beredar draft susunan kurikulum 2021 yang tengah digodok oleh Kemendikbud. Dalam kurikulum itu, nantinya tak mewajibkan siswa mengambil mata pelajaran sejarah. Kurikulum baru ini dianggap sebagai penyederhanaan dari kurikulum sebelumnya.
Hal ini kemudian ditanggapi oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud Totok Suprayitno. Ia mengatakan bahwa pelajaran sejarah tetap akan ada di dalam kurikulum baru nanti. Saat ini masih tahapan awal karena membutuhkan proses pembahasan yang panjang.
“Rencana penyederhanaan kurikulum masih berada dalam tahap kajian akademis,” katanya dalam keterangannya, Jumat 18 September 2020.
Totok pun menjelaskan bahwa pelajaran sejarah tetap akan diajarkan dan diterapkan di setiap generasi. Sejarah merupakan komponen penting bagi Indonesia sebagai bangsa yang besar sehingga menjadi bagian kurikulum pendidikan.
“Nilai-nilai yang dipelajari dalam sejarah merupakan salah satu kunci pengembangan karakter bangsa,” ujarnya.
Totok juga mengatakan bahwa proses penggodokan penyederhanaan kurikulum tersebut dilakukan dengan prinsip kehati-hatian serta akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Kemendikbud mengharapkan, masukan dari seluruh pemangku kepentingan pendidikan, seperti organisasi, pakar, dan pengamat.