MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump membatalkan rencana pemerintahannya memberikan vaksin virus corona untuk para pejabat pemerintahan lebih awal.
Rencananya, para anggota senior pemerintahan Trump, termasuk beberapa pejabat Gedung Putih termasuk dalam gelombang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin buatan Pfizer – BioNTech.
Vaksin itu dianggap aman oleh regulator AS pada Jumat (11/12) dan akan mulai diluncurkan di negeri Paman Sam pada Senin (14/12) waktu setempat. Vaksin buatan raksasa AS dan Jerman ini menawarkan perlindungan hingga 95% terhadap virus corona.
Sama seperti beberapa negara Barat, AS juga memprioritaskan para pekerja medis dan penghuni panti jompo. AS sendiri saat ini tengah mendistribusikan vaksin virus corona, melansir BBC, Senin, 14 Desember 2020.
Sebanyak 3 juta dosis pertama vaksin virus corona ini didistribusikan ke 50 negara bagian AS. Kematian akibat virus corona di AS telah meningkat tajam sejak November, dengan rekor peningkatan harian dunia sebanyak 3,309, berdasarkan laporan hari Sabtu (12/12).
Vaksin ini merupakan langkah baik untuk mengakhiri pandemi virus corona yang telah merenggut lebih dari 300 ribu jiwa warga AS. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mengatakan otorisasi penggunaan darurat vaksin merupapkan tonggak penting dalam mengentaskan pandemi.
Penggerak inokulasi massal menggunakan dosis vaksin yang sama telah dimulai di Inggris. Vaksin Pfizer juga telah mendapat persetujuan regulasi di Kanada, Bahrain, dan Arab Saudi.