MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia, Y Joko Setiyanto mengatakan, sebanyak 9.280 pedagang pasar di Indonesia menunggu giliran mendapatkan vaksinasi booster
Menurut Joko, para pedagang pasar tersebut antusias mendapatkan vaksin booster setelah vaksin primer yaitu vaksin dosis pertama dan kedua telah mereka terima.
“Sudah pada bertanya. Saya bilang tunggu Kementerian Kesehatan. Karena vaksinasi awal, kerja sama antara Kemenkes dengan Asparindo,” kata Joko dalam webinar bertema Vaksin Booster Hindari Gelombang Ketiga, Selasa 18 Januari 2022.
Menurut Joko, kesadaran pedagang pasar mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19 tidak lepas dari sosialisasi yang terus dilakukan. Melalui sosialisasi, edukasi terhadap masyarakat pasar bahwa vaksinasi mencegah sakit Corona berlangsung efektif.
“Sosialisasi juga melalui poster yang paling mengena dan menohok di masyarakat. Saya setuju dengan poster bertuliskan ‘Vaksin Mencegah Sakit dan Mati karena Corona’. Di masyarakat harus lebih jelas, tidak perlu ditutup-tutupi Corona tidak berbahaya. Corona sangat bahaya. Kalau mereka harus mendapat informasi bahwa jika tidak divaksinasi berbahaya untuk kesehatan dan jiwa,” ujarnya.
Sementara itu Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin booster masih diprioritaskan untuk kelompok lanjut usia, kelompok yang memiliki komorbid, dan ibu hamil.
“Untuk booster masih dibatasi. Vaksinasi booster diberikan kepada lansia, masyarakat dengan komorbid, dan ibu hamil. Yang lain menunggu giliran sesuai strategi pemerintah,” kata.
Vaksinasi booster, dilakukan untuk meningkatkan efektivitas vaksin yang menurun. Dia mengatakan, terdapat fakta mengapa infeksi omicron dilihat sebagian besar tidak bergejala atau ringan, hal itu terjadi karena imunitas bekerja, yaitu imunitas antibodi dan imunitas sel.
“Imunitas sel akan bertahan lama di tubuh. Suatu saat ada materi virus baru maka antibodi merespon melalui mekanisme imunitas seluler. Imunitas antibodi terlihat ada penurunan setelah 6 bulan, karena ditambah varian virus bertambah dengan varian-varian maka kita melakukan vaksinasi booster,” ungkapnya.
Saat ini, terdapat 126 negara yang akan melakukan booster. Vaksin itu difokuskan untuk tiga kelompok yaitu tenaga kesehatan, lansia, dan memiliki kelainan imunitas.