Pebulutangkis Indonesia Yeremia Rambitan Diduga Lakukan Pelecehan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama spesialis ganda putra Indonesia, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan sedang menjadi perbincangan di media sosial. Pasangan Pramudya Kusumawardana di ganda putra itu diduga melakukan pelecehan seksual.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak Yeremia dan beberapa pemain lainnya sedang berada di dalam bus. Terdengar Yeremia mengucapkan kalimat tak senonoh yang diduga ditujukan kepada volunteer SEA Games 2021.

“I love you, i wanna f**k you,” kata Yeremia sambil tertawa.

Sontak video tersebut membuat fans bulutangkis Indonesia murka. Mereka kaget dengan sikap Yeremia yang melakukan pelecehan seksual pada perempuan.

Banyak dari netizen menyebut perilaku Yeremia sudah kelewat batas. Ada juga yang mengatakan, Yeremia mengalami star syndrom.

“Anyway, f**k Yeremia! Ga perlu dijelasin lagi lah ya kenapa dia salah dan kenapa perilaku dia ga pantes buat dibela apalagi ditutupin atau dikubur. Pantes kok buat dicancel sampe dia kelihatan udah belajar dari kesalahannya,” tulis akun @myriadfandoom.

“Hadoooh yere. Kenapa masukin diri sendiri ke jurang sih. Kaya udah tau banget yere emg suka ceplas-ceplos. Tapi kali ini dia emang udah keterlaluan. Yer main lagi bagus-bagusnya loh. Gak kasian sama partner:( tolong lebih bijaksana yeremia,” tulis akun @ooohia.

“Bikin malu. Iya, orang becanda kayk gini byk, bukan berarti didiamkan dan dianggap enteng, harus dikritisi, apalagi seorang public figur. Yeremia dan kawan2 mudah-mudahan intropeksi diri. Kalau gue jd mbaknya udah gue gampar,” tulis akun @Movook03.

Yeremia/Pramudya baru saja memenangkan medali perak SEA Games 2021. Sebelumnya, mereka menjadi juara Spain Masters 2021.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini