Paul Pogba Dibanderol Manchester United Rp 2,7 Triliun, Ada yang Berminat?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Manajemen klub Manchester United (MU) masih tarik ulur mengenai pemainnya Paul Pogba. Setan merah membandrol gelandang tengah tersebut mencapai 150 juta paun atau setara Rp 2,7 triliun. Setan Merah siap menjual gelandang asal Prancis itu, bahkan di bursa transfer Januari ini.

Real Madrid dikabarkan masih jadi peminat utama Paul Pogba. Pelatih Zinedine Zidane masih belum memupus harapannya untuk mendatangkan Pogba ke Santiago Bernabeu. Memang rumit, tetapi bukan tidak mungkin.

Menurut Daily Star, pihak Setan Merah merasa Pogba telah memutuskan bakal meninggalkan klub pada akhir musim ini, terlepas dari apa yang terjadi pada bulan Januari ini.

Keberanian MU cukup beralasan. Sebab, selain Madrid, ada Juventus yang juga berminat datangkan Pogba. Dua klub ini dianggap mampu mewujudkan transfer bernilai tinggi.

Pogba mungkin sudah lama tidak bermain akibat didera cedera berulang kali, namun kemampuannya dianggap masih layak dinilai tinggi.

Keputusan Manchester United merelakan Pogba tidak hanya karena harga jual tinggi. Petinggi klub meyakini sudah waktunya memutus hubungan apa pun dengan Pogba untuk menghentikan kemungkinan keretakan hubungan antara pemain dan pelatih.

Absennya Pogba kerap memusingkan Solskjaer lantaran ia harus menjawab pertanyaan yang sama hampir setiap hari. Jika ketidakhadirannya saja sudah membuat pelatih pusing, apalagi jika bisa bermain?

Saat ini Pogba menjalani sisa 18 bulan dalam kontraknya. Dia belum juga meneken kontrak baru, yang bisa memaksa MU menjualnya pada musim panas nanti.

 

 

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini