Pasukan AS di Korsel Mulai Menerima Vaksinasi Pertama Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Pasukan Amerika Serikat yang bertugas di Korea Selatan akan menerima suntikan pertama vaksinasi virus corona, di tengah lonjakan kasus baru di Negeri Ginseng dan angka kematian per hari yang terus membuat rekor.

Seorang pejabat pasukan AS di Korea Selatan (USFK), mengatakan suntikan pertama vaksinasi virus corona akan diberikan kepada petugas kesehatan dan garda depan di pasukan AS yang saat ini memiliki 28,500 personel. Meski demikian, vaksinasi virus corona ini bersifat sukarela.

Pemerintah Korea Selatan sejatinya baru akan memulai vaksinasi pada Februari, dengan petugas kesehatan dan orang-orang yang rentan menjadi prioritas utama. Namun rencana pemerintah Korsel tersebut menuai kritik, mengingat AS dan Uni Eropa telah memulai program vaksinasi.

Melansir Reuters, Selasa, 29 Desember 2020, USFK telah mendistribusikan vaksin Moderna ke tiga fasilitas perawatan militer di seluruh pangkalan AS di Korea Selatan pada Senin. Korea Selatan merupakan satu dari empat lokasi di luar negeri dalam rencana distribusi tahap awal Departemen Pertahanan AS.

USFK mengajukan permohonan dialog dengan Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengenai rencana untuk vaksinasi virus corona personel Korea Selatan yang bertugas dengan Angkatan Darat Amerika Serikat, juru bicara kementerian Boo Seung-chan mengatakan dalam sebuah pengarahan.

Hingga Senin (28/12) tengah malam waktu setempat, ada 1.046 kasus virus korona baru dilaporkan, sehingga total menjadi 58.725, dengan 859 kematian, data dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA). Dari kasus baru, sebanyak 1.030 kasus ditularkan secara lokal dan lebih dari setengahnya ditemukan di Seoul.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini