Pasokan Kondom Dunia Turun Drastis Gara-Gara Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Wabah virus corona mengancam pengguna kondom, karena pasokannya terus berkurang dalam tiga minggu terakhir akibat negara-negara penghasil barang karet tersebut banyak yang lockdown menghindari penyebaran wabah tersebut.

Salah satu yang terbesar adalah Karex Bhd Malaysia (KARE.KL) yang selama ini membuat satu dari lima kondom di dunia. Sejak lockdown diterapkan tiga pabrik kondom di sana tidak berproduksi satu lembar pun lebih dari seminggu.

Dunia sudah kekurangan 100 juta kondom akibat tiga pabrik tersebut tidak berproduksi.
Perusahaan diberi izin untuk memulai kembali produksi pada hari Jumat kemarin, tetapi dengan hanya 50 persen tenaga kerja. Itu pun karena ada pengecualian khusus.

“Kita akan melihat kekurangan global kondom di mana-mana, yang akan menakutkan,” kata Kepala Eksekutif Durex, Goh Miah Kiat seperti dilaporkan Reuters.

Kekurangan itu akan mengakibatkan program kemanusiaan di Afrika mengalami hambatan dan bisa berlangsung selama berbulan-bulan.

Malaysia adalah negara yang terkena dampak terburuk di Asia Tenggara, dengan 2.161 infeksi coronavirus dan 26 kematian. Lockdown akan diberlakukan setidaknya hingga 14 April 2020.

Negara-negara penghasil kondom utama lainnya adalah Cina, tempat virus itu berasal dan menyebabkan penghentian pabrik secara luas. Begitu juga dengan India dan Thailand yang baru saja mengalami infeksi meningkat.

Dalam komentar melalui email, juru bicara Durex mengatakan operasi terus berjalan seperti biasa dan perusahaan tidak mengalami kekurangan pasokan. Goh menegaskan permintaan kondom masih tinggi karena di tengah banyak ketidakpastian dunia, bukan waktunya orang memiliki anak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini