Pasok Senjata ke Ukraina, Inggris Buat Perang Lebih Berdarah

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Duta Besar Rusia untuk Inggris, Andrey Kevin menegaskan bahwa keputusan London mengirim pasokan senjata ke Ukraina membuat perang menjadi lebih berdarah.

Pernyataan ini muncul setelah sistem rudal kecepatan tinggi Starstreak, yang dipasok ke Ukraina oleh Inggris pada Maret bersama dengan senjata anti-tank, terlibat dalam serangan terhadap pesawat Rusia di wilayah Luhansk.

“Semua pasokan senjata tidak stabil, terutama yang disebutkan oleh (Ben) Wallace (Menteri Pertahanan Inggris). Mereka memperburuk situasi, membuatnya semakin berdarah. Rupanya, itu adalah senjata baru dengan presisi tinggi,” kata Kevin.

“Tentu saja, angkatan bersenjata kami akan melihat mereka sebagai target yang sah jika pasokan itu melewati perbatasan Ukraina,” sambungnya, melansir kantor berita TASS, Minggu, 3 April 2022.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hannah Malyar mengatakan bahwa seluruh wilayah Kiev dibebaskan dari penjajah setelah pasukan negara itu dilaporkan mengambil kembali kendali atas ibu kota dan daerah sekitarnya.

Menurut penasihat Presiden Ukraina, Okeksiy Arestovych, pasukan Ukraina telah merebut kembali lebih dari 30 kota dan desa di wilayah itu sejak Rusia mengumumkan akan mengurangi operasi di sekitar ibu kota untuk fokus pada pertempuran di wilayah timur pada awal pekan ini.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan dalam pidato video malamnya bahwa meninggalkan pasukan Rusia menciptakan situasi bencana bagi warga sipil dengan meninggalkan ranjau di sekitar rumah, peralatan yang ditinggalkan, dan bahkan mayat mereka yang terbunuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Demokrasi Pilkada Papua, Pemerintah Antisipasi Gangguan OPM

PAPUA — Pemerintah dan aparat keamanan berkomitmen kuat untuk menjaga keamanan dan stabilitas demi kelancaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)...
- Advertisement -

Baca berita yang ini