Pasar dan Mall Dibuka, Rupiah Diprediksi Lanjut Menguat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aktivitas pasar dan mall di Jakarta yang kembali dibuka menjadi sentimen positif bagi laju rupiah atas dolar AS pada perdagangan Rabu, 17 Juni 2020. Kemarin, rupiah ditutup pada posisi Rp 14.090 per dolar AS atau menguat 0,18 persen.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim pun memprediksi potensi penguatan akan kembali terlihat pada laju mata uang garuda yang bergerak di kisaran Rp 13.950 hingga Rp 14.150 per dolar AS.

Ia mengatakan, laju rupiah masih akan dibayangi oleh kembali dibukannya pusat-pusat perbelanjaan dan perkantoran. Dengan telah dibukanya pasar Tanah Abang, mall dan perkantoran di DKI Jakarta yang merupakan barometer perekonomian Indonesia.

“Pemerintah semakin percaya diri bahwa ekonomi akan kembali berjalan dan penjualan ritel akan kembali ramai sehingga roda perekonomian kembali berputar dan ini akan menambah kepercayaan pasar pasca PSBB,” ujarnya Selasa sore.

Selain itu, laju rupiah turut dipengaruhi oleh kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) yang akan membeli obligasi korporasi di pasar sekunder, memperluas pembelian surat utang dan meluncurkan program pinjaman untuk bisnis.

“Sentimen ini membuat pelaku pasar semakin memperkuat keyakinan bahwa pihak berwenang (The Fed) terus berupaya untuk mengembalikan ekonomi terbesar dunia ke jalurnya. Selain itu, turut membawa angin segar bagi aliran modal asing kembali masuk ke pasar Indonesia terutama pasar Obligasi dan SUN,” katanya.

Asal tahu saja, besar pinjaman yang disediakan The Fed berkisar antara 250 ribu dolar AS hingga 300 juta dolar AS atau setara Rp 3,5 miliar hingga Rp 4,2 triliun (kurs Rp 14 ribu per dolar AS), dengan tenggat waktu 5 tahun dengan suku bunga mengambang (floating).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

7 Kasus dan 1 Meninggal Akibat Leptospirosis di Jogja, Dinkes Ajak Warga Jaga Kebersihan

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditularkan melalui urin tikus dan cenderung menyebar luas di musim penghujan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini