Pandemi Covid-19 yang Bikin Kompetisi Voli Diundur

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Direktur Proliga, Hanny Surkatty, mengatakan, kompetisi bola voli Proliga musim 2021 yang rencananya digelar pada Januari lalu kemungkinan akan ditunda lebih lama setidaknya hingga Hari Raya Idul Fitri.

“PBVSI (Pengurus Pusat Persatuan Voli Seluruh Indonesia) baru akan memulai kegiatan setelah Lebaran. Jadi tidak akan ada kegiatan apa-apa sebelum Lebaran, tapi tentunya tetap sambil melihat perkembangan situasi di Indonesia,” kata Hanny

Hanny mengakui, terdapat beberapa kendala dalam menggulirkan kembali kompetisi di tengah pandemi Covid-19. Selain izin dari kepolisian, biaya kompetisi yang tinggi serta masalah yang berkaitan dengan sponsor menjadi faktor lain yang perlu dipertimbangkan.

Berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya yang berpindah-pindah lokasi dari satu kota ke kota lain, Proliga 2021 direncanakan digelar terpusat di Padepokan Voli, Sentul, Bogor dan tanpa penonton. Kompetisi dengan sistem gelembung ini dinilai justru akan membuat biaya penyelenggaraan Proliga membengkak karena harus dengan protokol kesehatan, termasuk kewajiban tes swab rutin.

Di sisi lain, penyelenggaraan tanpa penonton juga akan berpengaruh terhadap dana sponsor yang berkurang. Belum lagi, klub juga tidak punya pemasukan dari penjualan tiket. Untuk memastikan kompetisi bisa kembali bergulir setelah Lebaran, Hanny berharap pemerintah bisa membantu menjembatani komunikasi dengan pihak sponsor.

“Proliga tanpa penonton pasti ada pengurangan dana sponsor yang diberikan. Padahal penyelenggaraan tanpa penonton ini butuh biaya yang lebih besar karena harus dengan protokol kesehatan seperti satu kamar satu orang. Itu membuat biaya cukup besar,” ucapnya.

Ia berharap Menpora dan Komisi X DPR bisa menjembatani dengan pihak sponsor karena mereka kemungkinan menahan diri apalagi tanpa penonton meski ini disiarkan di TV.

Kompetisi voli Proliga 2020 terhenti di tengah jalan karena pandemi Covid-19. “Tanpa adanya sponsor mustahil bisa jalan. Mau kita bikin protokol sebagus apa pun kalau tanpa ada sponsor yang membiayai tidak mungkin jalan,” kata dia.

Reporter: Muhammad Raja A.P.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini