Pandemi Covid-19 Tak Mungkin Berakhir Tanpa Disiplin Prokes Seluruh Masyarakat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid-19 tidak akan pernah berakhir jika pemerintah dan masyarakat tidak mau menghentikan penularannya melalui disiplin dengan protokol kesehatan (prokes) seperti memakai masker dengan benar, manjaga jarak dan menyuci tangan dengan sabun serta air mengalir.

Hal itu diungkapkan pakar kesehatan masyarakat Universitas Indonesia, Prof. Dr. Hasbullah Thabrany MPH, PHD dalam pesannya yang dilihat Selasa 3 Agustus 2021.

“Perilaku sebagian kita yang tidak patuh dengan aturan pemerintah dan lebih mendengar hoax akan membuat semuanya menderita,” ujar Hasbullah.

Hasbullah sepakat, sebenarnya cara paling mudah mengakhiri pandemi ini adalah dengan memaksa orang bersama-sama diam di rumah selama 14 hari.

Tetapi, hal itu tidak mudah terutama bagi masyarakat yang memperoleh pendapatan harian karena mereka harus melakukan aktivitas di luar rumah agar bisa makan.

Maka kesempatan satu-satunya agar kita segera mengakhiri pandemi ini adalah dengan memvaksin sebanyak mungkin penduduk.

Jika semua penduduk sudah mendapat vaksin maka tidak ada kesempatan bagi virus SARS-Cov-2 untuk berkembang biak dan bermutasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini