MATA INDONESIA, JAKARTA – Pakar Ekonomi Indonesia, Fikri C Permana mengatakan vaksinasi memberikan secercah harapan untuk sektor perekonomian Indonesia yang sempat terpukul akibat pandemi virus corona yang telah menewaskan 2,4 juta di seluruh dunia.
Fikri juga memproyeksikan kondisi pasar keuangan Tanah Air tahun 2021 akan mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Karena sudah ada vaksin di 2021 ini. Tetapi tetap saja risiko masih ada karena kita harus melihat bahwa pemulihan ekonomi ini akan seperti apa karena tentunya ini akan bergantung pada individu yang ada di masyarakat,” kata Ekonom PT. Pefindo, Fikri C Permana dalam acara Market Review IDX Channel, Senin, 15 Februari 2021.
Stabilitas pasar keuangan di tahun 2021 dinilai cukup karena ditunjang dengan kebijakan fiskal dan moneter yang sangat akomodatif dan ekspansif. Fikri meyakini dua hal ini tersebut akan mendorong pemulihan kepercayaan terhadap konsumen.
“Dua hal tersebut akan mendorong pemulihan kepercayaan terhadap konsumen maupun dari sisi produksi di seluruh dunia ditambah dengan harga komodiitas yang lagi positif dalam beberapa waktu terakhir atau setidaknya 42 dari 52 komoditas global yang diperdagangkan sekarang memiliki nilai yang stabil,” ucapnya.
Fikri menambahkan, dengan adanya catatan positif, bukan hanya memulihkan sektor perekonomian, melainkan juga menjaga stabilitas dalam negeri. Sebab, Fikri mengatakan, bahwa Indonesia memiliki ketergantungan yang besar terhadap komoditas.
“Di sisi lain, dalam beberapa waktu terakhir masalahnya tetap efektivitas dari vaksin seperti apa, dan recovery ekonomi dengan adanya PPKM mungkin ini akan memperlambat recovery ekonomi di tahun 2021,” katanya.
“Tetapi bagaimana pun secara keseluruhan saya masih melihat hal positif akan terjadi dalam perekonomian, baik global ataupun domestik di tahun 2021,” ujarnya.
Terlepas dari hal itu, Fikri mengatakan, secara keseluruhan hal ter sebut akan kembali kepada masing-masing pemerintah dan individu, bagaimana menggerakkan kepercayaan masyarakat untuk memulai konsumsi, memperbaiki investasi, serta mendorong hal-hal produktif lainnya.