MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar dan Petramax menurut Pakar Lingkungan ITB Ahmad Sjarmidi menjadi pemicu supaya pemerintah segera mengalihkan sumber energi dari fossil fuel ke sumber yang lebih ramah lingkungan.”Sekarang ini masyarakat tak punya pilihan selain menerima kebijakan itu,” ujarnya kepada Mata Indonesia News, Sabtu 3 September 2022.
Menurutnya mudah-mudahan penghapusan itu bertujuan untuk memperbaiki kualitas bahan bakar dan mengurangi emisi karbon. ”Indonesia punya kesepakatan internasional terkait dengan emisi karbon,” katanya.
Sektor energi saat ini tengah mengalami masa transisi. Dunia mulai beramai-ramai berencana meninggalkan energi fosil dan beralih ke energi baru terbarukan (EBT). Di sektor transportasi, penggunaan bahan bakar fosil mulai ditekan dengan beralih ke mobil listrik. ”Nah persoalannya apakah selama ini pemerintah sudah mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat?,” katanya.
Masalah BBM ini menurut Ahmad Sjarmidi sudah berlangsung sejak zaman Presiden Soekarno, Soeharto hingga Susilo Bambang Yudhoyono. ”Ini akan terulang terus kalau pemerintah tidak serius menyiapkan pengganti sumber energi yang ramah lingkungan. Beberapa negara termasuk Jepang sudah melakukannya, sekarang tinggal Indonesia,” katanya.