MINEWS.ID, JAKARTA – Ancaman terbesar dari alam terhadap warga Indonesia adalah tsunami dan gempa bumi. Namun masyarakatnya masih mengandalkan panduan pemerintah saat bencana datang, seharusnya mereka sudah memiliki pengetahuan untuk bertindak.
Saat ini, menurut pakar kegempaan dari Brigham Young University Profesor Ronald Harris, pengetahuan soal prediksi gempa dan tsunami cenderung membuat orang takut. Sebab, mereka tidak memiliki pengetahuan dan perilaku terhadap bencana tersebut yang memadai.
“Masyarakat Indonesia tidak mempunyai persiapan maupun edukasi dalam menghadapi gempa maupun tsunami, padahal mereka hidup di atas lempeng tidak akif. Maka, saat terjadi mereka tidak mengerti bagaimana menyelamatkan diri,” ujar Ron Harris di Jakarta, Jumat 29 November 2019.
Ron mengingat wilayah yang pernah dihantam tsunami sangat mungkin mengalami lagi peristiwa yang sama di masa datang.
Salah satu kendala menanamkan pemahaman terhadap gempa bumi dan tsunami adalah sikap protektif orang Indonesia saat merasakan guncangan gempa atau hantaman tsunami tidak menceritakan pengalaman tersebut kepada anak-anaknya.
Orang Indonesia beranggapan menceritakan peristiwa kelam seperti itu akan membuat hidup anak-anaknya tidak nyaman. Padahal hal itu justru membuat kesadaran mereka terhadap kedua bencana tersebut sangat rendah dan tidak tahu harus berbuat apa saat bencana datang.
Ron menegaskan masyarakat harus mengedukasi dirinya agar benar-benar siap saat bencana datang. Jangan hanya menunggu panduan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika serta Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB).(Nita Khairani/Yuri Giantini)