Pabrik Senjata di AS Menjual Senapan Semi Otomatis untuk Anak-Anak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kini di Amerika Serikat (AS) menjual bebas senapan bagi anak-anak. Perusahaan pembuatnya WEE1 Tactical memperkenalkan senapan semi otomatis model AR-15.

Senjata itu kerap digunakan dalam serangkaian penembakan massal mematikan. Ini memicu kecaman dari kelompok keamanan senjata.

Dikutip dari Al Arabiya, Senin 21 Februari 2022, JR-15 hanya sepanjang 31 inci atau 80 sentimeter, beratnya kurang dari satu kilogram dan dilengkapi dengan magasin berisi lima atau 10 butir peluru kaliber 22.

Senjata ini dirilis pada pertengahan Januari dan dibanderol seharga 389 US dolar atau sekitar Rp 5,5 juta.

Senapan untuk orang dewasa, AR-15, adalah versi sipil dari senjata bergaya militer dan telah digunakan dalam berbagai kasus pembunuhan massal di AS, termasuk di sekolah-sekolah.

Penembakan massal adalah momok berulang di AS, di mana hak untuk memiliki senjata dijamin UU. Upaya untuk mengatur penjualan senjata kerap dihalangi di Kongres, di mana lobi senjata yang kuat – khususnya Asosiasi Senapan Nasional – memiliki pengaruh besar.

Sebuah AR-15 juga digunakan dalam serangan di Las Vegas pada 2017 di yang menewaskan 58 orang, menjadikannya penembakan paling mematikan dalam sejarah AS, dan dalam penembakan SMA Parkland di Florida yang menewaskan 17 orang pada 2018.

Direktur Eksekutif Violence Policy Center, Josh Sugarmann mengecam penggambaran yang digunakan pabrik senjata ini untuk menarik pelanggan muda: tengkorak pembajak dengan rambut bergaya Mohawk untuk bocah laki-laki dan tengkorak dengan rambut pirang yang dikuncir dengan dot pink di mulutnya untuk bocah perempuan.

Kecaman juga datang dari Newtown Action Alliance, menyebut pabrik senjata itu akan melakukan apapun demi mengejar keuntungan.

Pada 2021, senjata api membunuh hampir 45.000 orang di AS, termasuk lebih dari 1.500 anak di bawah umur, menurut organisasi Gun Violence Archive.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini