MATA INDONESIA, LONDON – Mesut Ozil tak didaftarkan ke skuat Liga Europa dan Liga Premier Inggris oleh Arsenal. Apakah ini efek dari dukungan Ozil pada Muslim Ugihur di China?
Arsenal mendaftarkan 25 pemain untuk tampil di Liga Premier Inggris. Tapi, pelatih Mikel Arteta tak mendaftarkan nama Ozil. Dengan demikian, setidaknya Ozil absen di Liga Premier Inggris hingga Januari 2021 dimana pemain baru bisa didaftarkan lagi.
Sebelumnya, Ozil juga tak didaftarkan ke dalam skuat untuk tampil di Liga Europa. Semuanya baik-baik saja bagi Ozil di awal kepemimpinan Arteta di Arsenal. Tapi, semua berubah ketika kompetisi dilanjutkan setelah sempat terhenti karena Covid-19. Pemain asal Jerman itu tak pernah dimainkan lagi.
Mantan pemain Arsenal, Per Mertesacker mengatakan, Ozil tak pernah dimainkan bukan karena tak cukup bagus di sesi latihan, tapi ada penyebab lain. Lantas, banyak yang mengaitkan dibekukannya status Ozil dengan keputusan pemian kidal itu yang berkomentar soal Muslim Uighur pada Desember lalu. Mantan pemain Real Madrid itu mengecam penindasan pada Muslim Uighur di China.
Ada juga yang menyebut, pembekuan status Ozil karena dia menolak gajinya dipotong saat Arsenal sedang kesulitan keuangan karena dampak pandemi Covid-19. Yang jelas, Ozil kecewa dengan perlakuan The Gunners.
“Saat menandantangani kontrak baru di 2018, saya berjanji setia kepada klub yang saya cintai, Arsenal. Saya sangat sedih sikap saya tidak ada timbal baliknya,” ujar Ozil, di media sosial pribadinya.
“Sebelum kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19, saya sangat bahagia dengan perkembangan tim di bawah pelatih baru Mikel Arteta, perjalanan kami sangat positif, dan bisa dibilang penampilan saya di level yang bagus. Kemudian semua berubah dan saya tak lagi diperbolehkan main untuk Arsenal, apa lagi yang bisa saya katakan?” tambah Ozil.
“Saya akan terus berlatih sebaik mungkin dan ketika memungkinkan, saya akan terus menyuarakan soal kemanusiaan dan keadilan,” tuturnya.