MATA INDONESIA, YAHUKIMO – Kehadiran Otonomi khusus (Otsus) memberikan dampak positif bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pegunungan Papua. Hal ini diungkapkan oleh Seketaris wilayah Distrik Ninia, Yahukimo, Atius Kobak.
“Program dari pemerintah pusat ini sangat baik. Hal tersebut membantu pembangunan di Papua, khususnya di wilayah yang terpencil seperti pegunungan,” ujarnya, dikutip Senin 27 September 2021.
Ia juga menilai kebijakan yang dibuat pemerintah pusat tersebut bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan perekonomian di Papua. Untuk itu, ia berharap ke depannya alokasi dana Otsus jilid II bisa lebih tepat sasaran.
“Pemerintah Pusat diharapkan dapat mengontrol anggaran yang disalurkan,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Melkias Tagi, Tokoh Masyarakat Suku Mee yang berada di berada di daerah pegunungan di Papua Bagian Tengah.
Ia mengungkapkan bahwa Otsus yang sudah berjalan 20 Tahun di Papua belum tepat sasaran atau anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah tidak sebanding dengan apa yang diperoleh masyarakat Papua. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang memiliki masalah kesehatan dan ekonomi serta tingkat pendidikan yang rendah.
“Saya tidak menyalahkan kebijakan Pemerintah Pusat. Namun apabila Otsus dilanjutkan harus dilakukan evaluasi terlebih dahulu dan memperketat pengawasan penggunaan anggarannya. Otsus sangat dibutuhkan bagi masyarakat Papua untuk mengejar ketertinggalan dari segi pembangunan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Ia pun berharap pemerintah pusat harus mengkaji ulang anggaran Otsus agar tidak lagi disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab. Melkias juga menyayangkan sejumlah oknum yang menolak kehadiran Otsus Papua.
“Otsus tidak berlanjut itu bukan solusi. Itu malah akan memperburuk keadaan. Kelompok tertentu yang menyatakan penolakan Otsus hanyalah kelompok yang ingin cari perhatian dan tujuannya tidak jelas,” katanya.
