‘One Way’ Tol Trans Jawa Kok Diperpanjang? Ini Alasan Kakorlantas

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Lebaran 2019 tinggal 2-3 hari lagi. Namun masih banyak pemudik yang belum meninggalkan Jakarta.

Kondisi itu membuat Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri kembali memberlakukan sistem satu arah atau one way di Tol Trans Jawa. One Way tersebut dimulai dari kilometer 70 Cikampek Utama Jawa Barat hingga kilometer 414 Kali Kangkung Semarang.

“Berdasarkan masih banyaknya kendaraan yang belum keluar dari Jakarta, diprediksi ada sekitar 90 ribu kendaraan maka one way tetap akan diberlakukan esok hari Senin mulai pukul 06.00 pagi,” kata Kakorlantas ​Polri Irjen Pol Refdi Andri​​​​​​ di Jakarta, Minggu 2 Juni 2019.

Sistem one way berlaku pukul 06.00 hingga 21.00 WIB dan dapat diperpanjang berdasarkan situasi di lapangan. Menurut dia, jumlah kendaraan yang belum melintasi Gerbang Tol Kali Kangkung diprediksi mencapai 30 persen dari prediksi jumlah kendaraan yang akan melintas selama arus mudik atau sekitar 90 ribu kendaraan.

Berdasarkan pemberlakuan one way tahun lalu, ada sekitar 49 ribu kendaraan hingga 53 ribu kendaraan yang melintas. Sdangkan pada hari biasa sebanyak 12.500 kendaraan yang melintas Gerbang Tol Kali Kangkung Semarang ini per harinya.

​Sistem satu arah atau one way diberlakukan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah kendaraan pada puncak arus mudik maupun arus balik.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini