MATA INDONESIA, OSLO – Ibu kota Norwegia, Oslo akan menutup semua sekolah menengah dan atas, serta membatasi pengunjung di rumah pribadi menjadi dua orang hingga awal April. Walikota Oslo mengatakan, langkah ini ditempuh demi melawan penyebaran COVID-19.
Dalam konferensi pers terpisah, Menteri Kesehatan Norwegia, Bent Hoeie mengumumkan bahwa pemerintah memberlakukan langkah-langkah yang lebih ketat untuk 52 kota di sekitar wilayah Oslo. Lebih lanjut pemerintah juga akan menutup toko-toko yang tidak penting, tempat makan, dan restoran.
Pemerintah Norwegia pekan lalu mengatakan bahwa pembatasan nasional yang lebih ketat dapat diberlakukan kecuali otoritas lokal berhasil mengekang penyebaran wabah COVID-19.
Norwegia menjadi salah satu negara dengan tingkat infeksi COVID-19 terendah di Eropa tetapi sekarang menghadapi gelombang ketiga penyakit tersebut.
“Tidak ada keraguan sekarang bahwa kami berada di gelombang ketiga,” kata Walikota Gubernur Oslo, Raymond Johansen, melansir Reuters, Selasa, 15 Maret 2021.
“Tindakan ini berada di atas semua yang sudah ada dan, secara ringkas, akan menjadi tindakan paling invasif yang diperkenalkan di Oslo sejak dimulainya pandemi,” ucapnya.
Di kota Oslo – di mana varian yang lebih menular pertama kali diidentifikasi di Inggris sebagai B.1.1.7 mendominasi, otoritas lokal telah menutup toko non-esensial dan beberapa sekolah. Sementara restoran hanya menyediakan makanan untuk dibawa pulang.
Selama lockdown pertama yang dimulai pada Maret tahun lalu, sekolah dan sejumlah layanan publik ditutup. Akan tetapi, toko dan restoran tetap buka.
Pada 14 Maret, negara berpenduduk 5,4 juta tersebut telah memvaksinasi hampir 448 ribu warga dengan dosis pertama, dan lebih dari 256 ribu warga juga telah menerima dosis kedua, data dari Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia menunjukkan.