Nggak Main-main, Rusia Setop Aliran Gas ke Eropa

Baca Juga

MATA INDOENSIA, MOSKOW – Pipa gas yang mengalirkan gas dari Rusia ke negara-negara Eropa, Nord Stream I, mulai menghentikan aliran ke Eropa sejak Senin 11 Juli 2022. Rusia mengklaim, hal itu dilakukan karena sedang dilaksanakan pemeliharaan.

Nord Stream I mulai menghentikan aliran gas pada pukul 06.00 waktu setempat. Beberapa jam kemudian, aliran gas akan turun menjadi nol. Beberapa negara Eropa yang mengandalkan gas dari Rusia menuding, kata ‘pemeliharaan’ hanya akal-akalan.

Rusia dituding sengaja melakukan itu sebagai aksi balas dendam atas sanksi yang diberikan Eropa imbas dari invasi Negeri Beruang Merah ke Ukraina.

Rusia mengklaim pemeliharaan Nord Stream I akan berlangsung sejak 11 hingga 21 Juli. Tapi, negara-negara Eropa menduga, penyetopan akan berlangsung lebih dari tanggal yang disebutkan.

“Kami diberitahu, bersifat teknis. Kami (Italia), Jerman dan negara lainnya percaya bahwa ini adalah kebohongan,” ujar Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, dikutip dari Reuters.

Sementara Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck mengatakan, negaranya harus siap menghadapi kemungkinan penyetopan aliran gas akan berlangsung lama.

“Berdasarkan pola yang telah kita lihat, tidak akan terlalu mengejutkan sekarang jika beberapa detail teknis kecil ditemukan dan kemudian mereka bisa mengatakan ‘sekarang kita tidak bisa menyalakannya lagi'” katanya.

Pipa Nord Stream 1 mengangkut 55 miliar meter kubik (bcm) gas per tahun dari Rusia ke Jerman di bawah Laut Baltik. Pipa Nord Stream I sempat mengalami pemotongan daya pada bulan lalu di mana Rusia memangkas gas hingga 40 persen dari total kapasitas pipa itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Panen Padi di Kulon Progo Turun, Molornya Masa Tanam dan Hama Wereng jadi Pemicu

Mata Indonesia, Kulon Progo - Produksi panen padi di wilayah Bumi Binangun mengalami penurunan sepanjang tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi baik dari segi luas lahan panen maupun jumlah tonase gabah kering.
- Advertisement -

Baca berita yang ini