Ngeri, Pengacara Rizieq Bawa Pedang saat Menuju ke Pengadilan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengacara Habib Rizieq Shihab, Alamsyah Hanafiah kedapatan membawa dua bilah senjata tajam jenis pedang dan badik, saat akan menuju ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Jumat 26 Maret 2021 pagi.

Petugas mendapatkan dua sajam itu di dalam mobil Mercy bernomor polisi B 2049 UBG milik Alamsyah, ketika melintasi sekitar PN Jakarta Timur, tepatnya di Jalan Dr Sumarno, Cakung sekitar pukul 08.30 WIB.

Akibat penemuan dua sajam itu, sopir pengendara mobil diamankan oleh pihak kepolisian.

Saat ditanya soal penemuan dua sajam di dalam mobilnya, Alamsyah beralasan benda berbahaya itu dipakai untuk memotong mangga.

“Oh itu memang ada untuk memotong mangga. Senjata tajam ada. Tidak disengaja,” kata Alamsyah di PN Jakarta Timur.

“Itu kan persiapan kita kalau ada kabel putus dan sebagainya,” ujar dia menambahkan.

Kemudian, Alamsyah juga beralasan bahwa sajam itu sudah ada di mobilnya sejak tahun 2001. Selain untuk memotong mangga atau kabel, ia menyebut sajam itu merupakan jimat.

Alamsyah menepis anggapan bahwa sajam itu sengaja dibawa untuk melukai orang lain. Meski begitu, ia tak menampik, bila ada masalah darurat, dua sajam tersebut bisa menjadi alat membela diri.

“Tapi ya cuma kalau kita diserang orang ya kita juga bela diri. Tapi bukan tujuannya berpikir begitu, bukan, karena kan diberi orang suvenir,” ujarnya.

Polisi menyatakan bakal meminta keterangan Alamsyah terkait temuan senjata tajam di dalam mobil.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini