Ngeri, Gereja di Inggris Adakan Festival Bir di Kuburan

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Sebuah festival bir yang diadakan di pemakaman umum Inggris memicu gelombang kontroversi, setelah foto dari pengunjung di antara kuburan tersebar luas di media sosial.

Penduduk setempat di kota timur laut Stockton-on-Tees berbondong-bondong ke Gereja St. Mary, Inggris yang berusia 1,000 tahun untuk menghadiri Festival Bir Norton St. Mary, yang berlangsung selama empat hari dan berakhir pada Minggu. .

Dalam acara pertamanya sejak dimulainya pandemi virus corona, festival ini diselenggarakan oleh gereja bersama dengan Three Brothers Brewing Company untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan gedung tersebut, yang berdiri sejak sekitar tahun 1020.

Festival bir tersebut menjadi berita utama di surat kabar nasional setelah muncul foto-foto pengunjung yang berpose sambil duduk di sekitar kuburan, tak lupa gelas bis menghiasi meja mereka.

Foto-foto itu memicu badai kemarahan di media sosial. Warga yang marah membanjiri siaran berita lokal dan kolom komentar di jejaring sosial, Facebook, seperti dilansir Truth Daily.

“Ini adalah perilaku yang memalukan, bukan hanya dari orang-orang yang terlibat tetapi dari gereja karena membiarkan ini terjadi. Pemakaman adalah tempat bagi orang untuk memberikan penghormatan dan mengingat orang yang mereka cintai, itu bukan taman bir, dan batu nisan itu tentu saja bukan bangku atau meja. Permintaan maaf publik diperlukan di sini, “ tulis seorang netizen.

“Mengapa mereka tidak bisa duduk di rumput, yang ada di luar, bukan di kuburan? Saya pikir itu mengerikan … Benar-benar kurangnya rasa hormat terhadap almarhum dan keluarga mereka,” tulis yang lain

“Saya akan marah jika keluarga saya dimakamkan di sana,” kata yang lain

Namun, tidak semua tanggapan negatif. Seorang komentator menulis: “Oh, demi Tuhan, orang-orang berkumpul untuk bersenang-senang. Saya yakin (Tuhan mengistirahatkan jiwa mereka) bahwa orang-orang akan senang menjadi bagian dari perayaan dan waktu bahagia, silakan nikmati hidup”.

Menjelang festival bir, pihak penyelenggara mempromosikan festifal tersebut dengan memposting di Facebook bahwa akan ada lebih dari 40 jenis bir, 12 jenis sari buah apel, 10 minuman beralkohol kerajinan, anggur, dan prosecco.

Selain festival bir, atraksi lainnya termasuk makanan jalanan lokal, musik live, dan kontes pub amal. Vikaris St. Mary, Pendeta Martin Anderson, mengatakan bahwa festival tersebut diselenggarakan untuk mengumpulkan dana untuk perbaikan gedung bersejarah. Namun, dia meminta maaf atas ketidaknyamanan ini.

“Selama beberapa hari terakhir, pintu kami terbuka sekali lagi untuk anggota komunitas lokal kami, tua, dan muda, yang datang untuk menikmati Festival Bir kami, mendukung bisnis lokal. dan menghabiskan waktu dengan teman-teman baru dan lama,” tulis Anderson di laman Facebook gereja.

“Melalui ini kami juga dapat mengumpulkan dana untuk membantu memelihara gedung kami yang indah, serta menyediakan ruang untuk persahabatan dan komunitas. Sayangnya, foto-foto yang dibagikan di media sosial telah menimbulkan banyak hal negatif, dan saya sangat menyesal,” sambungnya.

“Saya sedih bahwa acara ini, yang kami harapkan akan membawa kegembiraan dan hal positif bagi komunitas kami, menyebabkan begitu banyak ketidaknyamanan, dan saya meminta maaf kepada semua orang yang telah menyatakan keprihatinannya,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sinergitas Lintas Instansi Percepat Upaya Presiden Prabowo dalam Pemerataan Ekonomi

Oleh: Narawa Kunta Dewa (* Pemerataan ekonomi menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Di tengah tantangan global...
- Advertisement -

Baca berita yang ini