MATA INDONESIA, MEXICO CITY – Narkoba seolah menjadi bagian dari kehidupan di sebuah negara bernama Meksiko. Terutama negara bagian Sinaloa di kawasan barat Meksiko yang merupakan pusat kartel narkoba paling kuat dan kejam di negara itu.
Alhasil, perang antargeng, bahkan pertikaian dengan aparat kepolisian menjadi hal yang lumrah. Terbaru, sebuah mobil milik geng narkoba terlibat kejar-kejaran dan baku tembak dengan aparat penegak hukum di dekat perbatasan utara Meksiko.
Insiden ini menyebabkan tiga anggota geng narkoba, Kartel Teluk – yang terkenal kuat di negara itu, dan seorang saksi tewas. Hal ini diungkapkan oleh pejabat dari negara bagian Tamaulipas.
“Insiden itu dimulai pada Jumat (22/10) malam waktu setempat di kota perbatasan Matamoros, ketika petugas militer dan polisi berusaha menghentikan beberapa kendaraan yang mencurigakan,” kata seorang pejabat dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters, Minggu, 24 Oktober 2021.
Anggota geng menembaki pasukan keamanan, mengatur 15 blokade di seluruh kota dan membakar beberapa mobil. Beberapa juga berangkat dengan berjalan kaki ke pusat kota Matamoros.
Video yang berebdar di media sosial menunjukkan, barisan mobil melaju kencang di kota disertai dengan tembakan cepat dan peluru beterbangan.
Sejak 2019 hingga Maret tahun ini, Matamoros telah menjadi rumah bagi kamp migran yang luas yang diperintahkan untuk tinggal di Meksiko sambil menunggu klaim suaka diproses di Amerika Serikat di bawah kebijakan era Trump yang disebut Migrant Protection Protocols (MPP).
Program ini telah banyak dikritik oleh para advokat migran karena mengirim pencari suaka ke kota-kota perbatasan yang sarat akan kejahatan – seperti Matamoros misalnya, untuk menunggu lama.
Presiden Joe Biden telah berusaha untuk mengakhiri kebijakan tersebut. Namun, pemerintahannya untuk saat ini mengambil langkah-langkah untuk mematuhi keputusan pengadilan guna mempertahankan kebijakan tersebut pada pertengahan November.
