Ngeri, Anak 13 Tahun di Prancis Dimutilasi Pemuja Setan

Baca Juga

MATA INDONESIA, TARASCON – Polisi Prancis menembak mati seorang pria dengan masalah kejiwaan yang diduga memenggal kepala seorang anak laki-laki berusia 13 tahun. Tak sampai di situ, pelaku kemudian memutilasi tubuh bocah tersebut, kata seorang jaksa.

Polisi menemukan mayat dan kepala terpenggal pada Minggu (19/7) malam waktu setempat di sebuah apartemen di kota Tarascon, Prancis.

Flat itu disewa oleh seorang pria berusia 32 tahun dengan gangguan kejiwaan. Jaksa penuntut hukum setempat mengungkapkan bahwa pria tersebut kemudian ditembak mati oleh aparat kepolisian.

Gumbau mengatakan bahwa penyelidikan atas hilangnya seorang anak laki-laki dari sebuah panti di kota Marseille, sekitar 100 km (60 mil) ke arah timur, telah mengarahkan polisi ke sebuah alamat di kota Tarascon.

Polisi menuju alamat tersebut berdasarkan penuturan seorang pria yang melihat pelaku membawa tas berisi bagian tubuh manusia. Petugas kemudian menemukan potongan tubuh anak laki-laki itu dalam sebuah tas, yang juga berisi properti berbau setan.

“Mayat yang ditemukan mungkin adalah anak di bawah umur,” kata Gumbau, menambahkan bahwa potongan daging telah robek dari bahu, memicu kecurigaan kanibalisme, melansir Daily Mail, Selasa, 20 Juli 2021.

Namun, Gumbau menuturkan bahwa tidak mungkin pada saat ini untuk mengkonfirmasi hipotesis kanibalisme.

Pria yang sebelumnya pernah dihukum karena tindakan kekerasan itu melarikan diri dari apartemennya melalui atap, menurut penuturan tetangga. Beruntung, polisi berhasil menemukannya di lokasi lain di Tarascon, tiga jam kemudian dan menembaknya mati.

Gumbau menambahkan bahwa tersangka tidak bersenjata saat dikejar oleh aparat kepolisian dan dia belum secara resmi diidentifikasi sebagai pembunuh anak laki-laki yang mayatnya ditemukan di apartemennya.

Sebuah badan pengawas polisi sedang menyelidiki motif pembunuhannya dan otopsi telah diperintahkan pada mayat tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini