Netizen Ungkap Kebohongan Saksi yang Diajukan Prabowo di Sidang MK

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Selain Rahmadsyah, netizen juga memperhatikan Beti Kristiana saat menjadi saksi sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) yang berlangsung hingga Kamis subuh itu. Temuan netizen, Beti bukan warga Boyolali melainkan Warga Karang Salam, Suruh, Semarang.

Beti saat menjadi saksi menurut netizen menyatakan sebagai warga Boyolali. Dia juga kelihatan bingung ketika harus menjawab pertanyaan sederhana seperti nama tempat terjadinya kecurangan di Boyolali selalu dijawabnya tidak tahu.

B. Salma melalui akun @SalmaBrecht merupakan netizen yang membongkar tempat tinggal Beti.

“Kebohongan dipertontonkan 02. Ibu Beti Kristiana, Saksi 02 bukan Warga Teras Boyolali namun Warga Karang Salam Reksosari Suruh Semarang. Memberi keterangan Palsu bisa dijerat Pasal 242 KUHP ancaman Pidana maksimal 7 tahun penjara,” begitu pernyataan Salma yang dikutip Kamis 20 Juni 2019.

Sidang sengketa PHPU yang berlangsung sejak Rabu 19 Juni 2019 pukul 09.00 WIB hingga Kamis 20 Juni 2019 pukul 04.50 WIB mendengarkan 13 saksi fakta dan dua ahli.

Sementara siang 20 Juni 2019 ini, sidang mengangendakan pemeriksaan saksi yang diajukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini