MATA INDONESIA, HELENA – Setelah berbulan-bulan menentang, departemen kesehatan Montana mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti keputusan hakim.
Mereka untuk sementara mengizinkan orang transgender untuk mengubah jenis kelamin pada akta kelahiran mereka.
Hakim mengeluarkan perintah pedas pada 19 September 2022 yang mengatakan bahwa untuk sementara mereka berhenti menegakkan undang-undang yang melarang orang transgender mengubah jenis kelamin di akta kelahiran mereka kecuali mereka telah menjalani operasi.
Hakim Pengadilan Distrik Michael Moses mengatakan bahwa ia akan segera mempertimbangkan mosi untuk penghinaan berdasarkan pelanggaran lanjutan. Hanya beberapa jam setelah sidang itu, negara bagian yang dikuasai partai republik mengatakan akan menentang perintah tersebut.
Melansir dari New York Post, Mereka akan tetap melarang perubahan apapun pada akta kelahiran kecuali karena kesalahan administrasi.
Departemen Kesehatan Masyarakat dan Layanan Kemanusiaan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan akan memenuhi perintah tersebut, meskipun mereka tidak setuju dengan itu.
Pada bulan April 2022, Moses untuk sementara memblokir undang-undang yang disahkan oleh legislatif 2021 yang dikendalikan oleh partai republik. Undang-undang tersebut mengharuskan transgender untuk menjalani prosedur pembedahan dan mendapatkan perintah pengadilan sebelum dapat mengubah jenis kelamin pada akta mereka.
Dia mengatakan undang-undang tersebut tidak jelas secara konstitusional karena tidak menentukan jenis operasional apa yang diperlukan.
Alih-alih kembali ke aturan 2017 yang memungkinkan warga transgender untuk mengajukan pernyataan tertulis kepada departemen kesehatan untuk memperbaiki jenis kelamin pada akta mereka. Negara malah mengeluarkan aturan yang mengatakan jenis kelamin seserang tidak dapat dirubah bahkan setelah menjalani operasi.
Perselisihan hukum muncul ketika anggota parlemen konservatif di banyak negara baguan termasuk Montana telah berupaya untuk membatasi hak-hak transgender. Termasuk juga melarang gadis-gadis transgender bersaing dalam olahraga sekolah perempuan.
