MATA INDONESIA, MOSKOW – Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan bahwa berbagai sanksi Barat tidak akan pernah membuat Rusia mengubah posisinya di Ukraina.
“Mereka (negara-negara Barat) mungkin berpikir bahwa dengan menjatuhkan sanksi, mereka dapat memaksa kami untuk mengubah posisi kami. Jelas di sini bahwa ini tidak mungkin. Tak satu pun dari kami akan mengubah posisi kami yang konsisten,” Dmitry Peskov di sebuah konferensi pers di Moskow.
Melansir Anadolu Agency, Rabu, 2 Maret 2022, Peskov mengatakan bahwa sanksi tidak mencapai tujuan mereka karena kepemimpinan Rusia tidak memiliki aset di negara-negara Barat.
“Jika mereka ingin menghukum kami karena sesuatu, tidak ada yang bisa kami lakukan di sini. Hukum (kami). Kami tidak memiliki aset di Barat, tidak ada akun di Barat,” sambungnya.
Menggarisbawahi bahwa Pre,siden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dapat mencegah korban lebih lanjut dengan memberikan perintah untuk meletakkan senjata, Peskov mencatat bahwa Moskow masih mengakui Zelenskyy sebagai Presiden Ukraina.
“Presiden dapat memberikan perintah untuk meletakkan senjata, dan kemudian tidak akan ada korban,” kata pejabat itu.
Sejak Kamis pekan lalu – beberapa hari setelah pengakuan Rusia atas dua daerah kantong yang dikuasai kelompok separatis di Ukraina timur, perang Rusia terhadap Ukraina menuari kecaman dari komunitas internasional. Uni Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) menerapkan serangkaian sanksi ekonomi untuk Rusia.
Rusia semakin diisolasi setelah pesawatnya dilarang terbang di wilayah udara Eropa dan Kanada. Bukan hanya itu, sejumlah banknya telah dikeluarkan dari sistem perbankan internasional SWIFT.