MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Warga Amerika Serikat beragama Islam yang tergabung dalam organisasi nirlaba The American Muslim for Palestine (AMP) menolak keras undangan perayaan Idul Fitri dari pemerintahan Joe Biden, yang akan digelar virtual, Minggu 16 Mei 2021.
AMP juga mengimbau seluruh warga AS keturunan Arab dan yang Muslim untuk sama-sama menolak undangan tersebut, karena alasan keberpihakan AS kepada Israel.
“Pernyataan tersebut tidak hanya sepenuhnya mengabaikan serangan Israel terhadap Masjid Al Aqsa, pengusiran yang terjadi di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem, dan pengepungan yang sedang berlangsung di Gaza, tapi juga telah berani menyalahkan para korban, rakyat Palestina,” kata AMP dalam sebuah pernyataan.
Joe Biden dianggap telah lupa jasa umat Islam di AS. Padahal, ia memenangkan pemilu dengan sumbangan suara yang cukup besar dari komunitas Muslim.
Tanggapannya tentang konflik Israel telah memicu kemarahan dan kecaman para Muslim dan beberapa anggota parlemen Partai Demokrat. Misal, Ayanna Pressley, Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, dan Rashida Tlaib.
“Kami tidak bisa berdiam diri ketika pemerintah AS mengirimkan bantuan militer senilai 3,8 miliar dolar AS ke Israel yang digunakan untuk menghancurkan rumah-rumah Palestina, memenjarakan anak-anak Palestina, dan menggusur keluarga Palestina,” kata anggota Kongres, Ayanna Pressley.
Lebih lanjut, AMP mengatakan AS adalah pihak dalam kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel karena mendanai dan mempersenjatai pasukan Israel 3,8 miliar dolar AS per tahun.
Pendanaan besar-besaran AS ke Israel digunakan untuk membeli senjata berat melawan Palestina. AMP mengecam pemerintahan Biden karena memberikan tanggapan tidak berperasaan terhadap agresi Israel yang telah merenggut nyawa 140 warga Palestina termasuk 39 anak-anak dan setidaknya 20 wanita.
“Kami tidak akan membiarkan Gedung Putih mengeksploitasi perayaan Idul Fitri kami untuk keuntungan politik dengan mengorbankan rakyat Palestina.”