Murka, Presiden Zelenskyy: NATO Lemah!

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengutuk sikap Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO yang dianggap lemah lagi membingungkan.

Presiden Zelenskyy juga murka karena para pemimpin NATO menolak memberlakukan zona larangan terbang di atas negara yang tengah dilanda perang itu. Sebagaimana diketahui, Zelenskyy menyerukan pembatasan wilayah udara demi menghambat invasi Rusia ke negaranya.

Sayangnya, para pemimpin NATO menolak permintaan tersebut dengan dalih menghindari terlibat langsung dalam konflik militer. Sebaliknya, NATO menjanjikan lebih banyak sanksi ekonomi untuk Rusia.

Dalam pesan video yang direkam di lokasi yang dirahasiakan, Presiden Zelenskyy menegaskan bahwa kegagalan NATO menerapkan zona larangan terbang tak lain adalah lampu hijau untuk Rusia menggempur negaranya.

Zelenskyy menambahkan bahwa kematian warganya akibat invasi Rusia yang telah berlangsung sejak Kamis (24/2) akan berada di pundak para pemimpin NATO.

“Anda harus memikirkan orang-orang, tentang kemanusiaan itu sendiri, dan apa yang Anda pikirkan di puncak itu? Semua orang yang akan mati mulai hari ini juga akan mati karenamu. Karena kelemahanmu. Karena perpecahan kalian,” tegas Presiden Zelenskyy.

“Mengetahui bahwa serangan dan korban baru tidak dapat dihindari, NATO dengan sengaja memutuskan untuk TIDAK menutup langit di atas Ukraina,” sambungnya, melansir New York Post, Sabtu, 5 Maret 2022.

“Kami percaya bahwa negara-negara NATO sendiri telah menciptakan narasi bahwa penutupan langit di atas Ukraina akan memprovokasi agresi langsung Rusia terhadap NATO. Ini adalah self-hypnosis. Dari mereka yang lemah, kurang percaya diri … meskipun mereka mungkin memiliki senjata berkali-kali lebih kuat dari kita,” tuturnya.

Usai pertemuan puncak di Brussel, Belgia, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa pihaknya bukanlah bagian dari konflik berdarah Ukraina-Rusia.

“Kami memiliki tanggung jawab sebagai sekutu NATO untuk mencegah perang ini meningkat di luar Ukraina karena itu akan lebih berbahaya, lebih menghancurkan dan akan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia,” kata Stoltenberg.

Tapi Zelenskyy – komedian yang menjelma menjadi politisi yang berhasil lolos dari setidaknya tiga upaya pembunuhan dalam sepekan terakhir, tetap menentang dalam pidatonya dalam menghadapi agresi Rusia yang berkembang saat invasi mencapai hari kesembilan.

“Para penyerbu, mereka bisa mematikan televisi kami ke Ukraina, koneksi kami. Mereka pikir mereka bisa mengambil produk, mematikan listrik. Mereka pikir itu akan memaksa Ukraina untuk tunduk. Tetapi bahkan jika Anda menghilangkan oksigen dari kami, kami akan bernapas dalam-dalam untuk mengatakan, ‘Pergilah dari tanah kami,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini