Murid SD dan TK di Prancis Mulai Kembali ke Sekolah

Baca Juga

MATA INDONESIA, PARIS – Prancis kembali membuka sekolah dasar dan taman kanak-kanak setelah sempat ditutup lantaran pandemi virus corona. Ini merupakan fase pertama setelah lockdown selama tiga pekan.

Presiden Emmanuel Macron mengatakan bahwa kembali ke sekolah akan membantu memerangi ketidaksetaraan sosial dan memungkinkan orang tua untuk kembali bekerja. Akan tetapi, kebijakan ini mendapat tentangan serikat pekerja yang memperingatkan bahwa infeksi baru dapat menyebabkan kembali melonjaknya kasus virus corona.

Di pinggiran kota Paris di Neuilly-sur-Seine, para murid yang ke sekolah memakai masker dan mengolekskan gel disinfektan di tangan mereka saat melalui pintu depan sekolah dasar Achille Peretti. Sebuah poster memberi peringatan kepada anak-anak untuk senantiasa menjaga jarak satu meter.

“Mereka masih muda, mereka membutuhkan orang dewasa untuk membantu mereka, tetapi kebanyakan orang tua memiliki pekerjaan dan itu memberatkan untuk meminta mereka mengerjakan tugas sekolah,” kata seorang guru, Elodie Passon, melansir Reuters, Senin, 26 April.

Siswa sekolah menengah dan sekolah menengah atas akan kembali ke ruang kelas pada Senin depan (3/5), ketika pemerintah mencabut pembatasan perjalanan domestik yang telah diberlakukan secara nasional sejak awal April.

Pemerintah Prancis memastikan akan kembali membuka bar, restoran, tempat bisnis, serta budaya pada pertengahan Mei apabila penyebaran virus corona melambat. Akan tetapi, beberapa dokter dan pakar kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa terlalu dini untuk melonggarkan pembatasan.

Pada Minggu (25/4), rata-rata tujuh hari kasus baru turun di bawah 30 ribu untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan –dari sekitar 38 ribu ketika lockdown dimulai. Namun, jumlah pasien COVID-19 dalam perawatan kritis masih mendekati level tertinggi gelombang ketiga.

Sejak pandemi virus corona menyerang, negara yang terletak di wilayah Eropa Barat itu mencatat 5,5 juta kasus dengan angka kematian 103 ribu jiwa. Prancis menjadi negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia urutan enam setelah Inggris.

Terkait vaksinasi COVID-19, Kementerian Kesehatan Prancis menyebutkan sebanyak 5,016,814 orang telah mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19 atau setara dengan 7,6 persen dari populasi. Sementara itu, sebanyak 2,236,066 orang telah menerima dosis kedua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini