Muncul Teori, Covid19 Pertama dari Italia dan Prancis, Bukan Wuhan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Muncul dugaan baru bahwa pertama kali virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid19 bukan dari Wuhan, Cina melainkan di Italia serta Prancis.

Informasi itu diungkapkan seorang ilmuwan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan (CDC) Amerika Serikat (AS), Senin 30 November 2020.

Pernyataan itu berasal dari asumsi bahwa tes pertama sampel untuk mengungkapkan infeksi Covid19 di kedua negara tersebut pertama kali pada 13 Desember 2019.

Sampel itu diambil lebih dari dua minggu sebelum konfirmasi resmi kasus pertama Covid19 di Wuhan pada 31 Desember 2019. Selain itu juga sebulan lebih awal dari kasus pertama yang dikonfirmasi di AS pada 19 Januari 2020.

South China Morning Post (SCMP) melaporkan di Italia sampel darah diambil sejak September 2019.

Di Prancis, swab yang diambil dari pasien rumah sakit pada 27 Desember 2019 dinyatakan positif terinfeksi virus SARS-CoV-2. Laporan itu diterbitkan International Journal of Antimicrobial Agents pada bulan Juni.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini