MATA INDONESIA, JAKARTA – Down syndrome adalah kondisi trisomi pada kromosom 21 saat bayi lahir yang menyebabkan cacat fisik, intelektual, dan menimbulkan masalah medis. Untuk meningkatkan koneksi dan kepedulian masyarakat luas terhadap penderitanya, setiap 21 Maret diperingati sebagai Hari Down Syndrome sedunia atau WDSD.
Hal itu terjadi secara alamiah di dunia dengan perbandingan 1:800 kelahiran hidup.
Untuk menyadarkan manusia terhadap golongan masyarakat tersebut, Asosiasi Down Syndrome Singapura, atas nama DSi (Down Syndrome International) meluncurkan situs web pertama dan menjadi tuan rumah pencatatan aktivitas global terkait kegiatan WDSD pada 2006-2010.
Hal itu menggugah Federasi Asosiasi Down Syndrome Brasil untuk berkolaborasi dengan DSi untuk berkampanye ekstensif agar mendapat dukungan internasional penetapan WDSD.
Akhirnya, pada 10 November 2011 melalui konsensus rapat pleno Komite Ketiga Sidang Umum PBB serta kerja sama Brazil dan Polandia, berupaya mengeluarkan resolusi untuk WDSD.
Lalu, kelompok dan asosiasi masyarakat untuk down syndrome seluruh dunia mulai berkampanye untuk masing-masing pemerintah agar mendukung resolusi yang telah terbentuk. Akhirnya resolusi tersebut didukung oleh 78 negara anggota PBB.
Selanjutnya, DSi meluncurkan petisi internasional agar WDSD diresmikan PBB. Petisi itu menerima lebih dari 12.000 tanda tangan dalam waktu 2 minggu. Pada 19 Desember 2011, Sidang Umum PBB pun menyatakan 21 Maret diperingati sebagai WDSD.
Peringatan WDSD setiap tahunnya dimeriahkan dengan kampanye #LotsOfSock. Masyarakat bisa mengikuti kampanye tersebut dengan mengenakan kaus kaki yang menarik perhatian di setiap 21 Maret.
Kamu bisa menggunakan sepasang kaus kaki yang tidak sama atau menggunakan sepasang kaus kaki yang berwarna mencolok dan berbeda. Prinsipnya mengenakan kaus kaki yang mencuri perhatian.
Melalui kampanye itu, diharapkan anak-anak mengerti bentuk, rupa, dan manfaat kaus kaki, serta mengerti bahwa ngga ada dua kaus kaki yang sama. Sehingga, Lots of Socks merupakan kampanye untuk menciptakan percakapan tentang keragaman, keunikan, inklusi, dan penerimaan.
Sementara, peringatan WDSD 2021 difokuskan pada peningkatan koneksi bagi seluruh masyarakat dengan down syndrome supaya bisa saling terhubung dan secara aktif berpartisipasi dengan setara dengan orang lain.
Koneksi yang terjalin diharapkan bisa bermanfaat untuk berbagi ide, pengalaman, dan pengetahuan, pemberdayaan satu sama lain untuk mengadvokasi persamaan hak bagi orang dengan down syndrome, dan menjangkau pemangku kepentingan untuk menghasilkan perubahan positif