Mourinho Ungkap Momen Paling Menyedihkan Sepanjang Karier

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Jose Mourinho sudah banyak makan asam garam sebagai pelatih sepak bola. Ada satu momen yang membuat Mourinho sangat terpukul.

Sebagai pelatih, Mourinho pernah membawa Inter Milan meraih treble winners dengan memenangkan tiga gelar dalam satu musim. Sebelumnya, nama Mourinho mulai dikenal ketika membawa Porto juara Liga Champions di 2004.

Sudah malang melintang di dunia kepelatihan, Mourinho punya banyak kenangan indah dan juga menyedihkan. Salah satu kenangan yang paling menyedihkan sepanjang kariernya adalah saat menukangi Real Madrid.

Kala itu, Madrid adalah tim yang diunggulkan bisa menjuarai Liga Champions. Sayang, laju mereka dihentikan Bayern Muenchen di semifinal Liga Champions 2012 dalam adu penalti. Madrid kalah 1-2 pada leg pertama di Allianz Stadium, tapi mereka bisa menang 2-1 pada leg kedua di Santiago Bernabeu. Dengan agregat 3-3, laga harus diselesaikan melalui adu penalti.

Dari empat penendang penalti, hanya Xabi Alonso yang berhasil melakukan tugasnya dengan sempurna. Tiga penendang yang biasa bisa diandalkan, justru gagal mencetak gol, yakni Cristiano Ronaldo, Kaka, dan Sergio Ramos.

“Jika harus memilih satu momen terburuk (dalam karier), mungkin ketika Madrid tersingkir (di semifinal Liga Champions),” ujar Mourinho, dikutip dari Marca, Kamis 24 September 2020.

“Saat itu kami tim terbaik di Eropa, tak diragukan lagi. Kami menjuarai LaLiga dengan mengukir rekor poin dan gol. Kami optimistis bisa juara Liga Champions. Saya tak meragukannya,” katanya.

“Yang paling kejam adalah saat adu penalti saya menunjuk Cristiano Ronaldo, Kaka, dan Sergio Ramos. Mereka sangat mematikan dari titik penalti tapi justru mereka yang gagal menendang penalti,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini