Mobil Transmisi Manual Buatan Korea Ini Gak Pakai Pedal Kopling

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mau punya mobil transimisi manual tetapi gak perlu injak pegal kopling? Sudah pasti Kamu harus memiliki Hyudai Venue.

Karena pabrikan asal Korea Selatan itu memperkenalkan intelligent gearbox iMT pada transimisi manual enam percepatan mobil tersebut.

Jadi kalau kalian duduk di kursi pengemudi mobil itu hanya akan menemui dua pedal yaitu pedal gas dan rem seperti layaknya mobil-mobil matik.

Menurut Hyundai, iMT gearbox itu terdiri dari tuas persneling dengan behavior sensor, hydraulic assistance, dan gearbox control (TCU). Oleh TCU sinyal diteruskan ke hydraulic assistance.

Kemudian kopling dicocokkan dan dilepaskan melalui silinder bantu konsentris tanpa operasi tambahan dari pengemudi.

Hyundai menggambarkan proses elektro-mekanis ini akan berlangsung dengan mulus, tanpa penundaan saat perpindahan gigi. Meski begitu pengemudi yang belum terbiasa dengan sistem itu harus melakukan adaptasi terlebih dahulu agar nyaman mengemudikan sport utility vehicle (SUV) tersebut.

Misalnya, bila kita terjebak macet saat mengemudikan Hyudai Venue, maka gearbox akan mengurangi tekanan mengemudi.

Meskipun semi-otomatis gearbox itu sudah disesuaikan dengan lalu lintas India yang tidak pernah terlepas dari kemacetan parah sepanjang hari. Hyundai Venue memang meluncur pertama kali di India.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini