Miris, Setiap Hari Dianiaya, Perempuan Ini Baru Bicara di Usia 21

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jangan coba-coba berbuat kasar kepada anak Anda jika tidak ingin membuat buah hati kita seperti Amelia-Rose Hamilton.

Perempuan Inggris itu begitu takutnya berbicara selama 13 tahun karena sering mendapat kekerasan fisik dari ayahnya Robert Thrift dan teman sekolahnya sejak usia 8 tahun.

Menurut mirror.co.uk, sejak usia itu sepanjang hidup Amelia mendapat kekerasan baik fisik.

Di sekolah dia menjadi sasaran bully teman-temannya setiap hari.

Perlakuan yang dia terima mulai dari wajahnya ditendang, didorong hingga jatuh ke tanah dan rambutnya digunting semena-mena oleh teman-temannya.

Saat sampai di rumah, siksaan terus berlanjut bahkan lebih brutal lagi ketika Amelia salah menekan tuts piano. Langsung tinju sang ayah mendarat di wajahnya.

Suatu saat, pergelangan tangannya patah karena didorong dengan keras oleh ayah ke lantai.

Pada usia 15 tahun dia pernah mencoba bunuh diri namun berhasil diselamatkan warga dan sempat dirawat di rumah sakit.

Hal itu membuat dia tidak suka berbicara dan lebih banyak berdiam diri di mana pun berada.

Saat menginjak 18 tahun Amelia-Rose mendaftar ke Canterbury Christ Church University di Kent untuk mendalami musik klasik.

Namun, saat diwawancara pada 2010, Amelia tidak bisa berbicara. Maka dia menggunakan caranya dengan memainkan dengan piano sebuah lagu yang digubah komposer Prancis, Claude Debussy.

Setelah diterima berkuliah, dia sebenarnya sangat ingin bergabung dengan paduan suara universitas itu, namun dia merasa putus asa karena tidak bisa berbicara.

Namun pembina paduan suara Cantata Choir itu, Professor Grenville Hancox tidak pernah menyangka Amelia bisa bergabung.

Sebab, saat audisi perempuan itu hanya mengangguk dan menggeleng serta menggunakan bahasa ‘tarzan’ dengan tangannya ketika ditanya.

Puncaknya ketika sang profesor memintanya untuk bernyanyi dia hampir pingsan karena tidak kunjung mengeluarkan suara dari mulutnya.

Beruntung, Professor Grenville tidak segera menyingkirkannya tapi mengajaknya duduk dan dengan tenang serta perlahan bertanya, “Apakah kamu teraniaya?”

Amelia hampir tidak sanggup menjawab kecuali kata “yes” yang keluar dari mulutnya. Akhirnya sang profesor menganjurkannya berlatih musik dengan mahasiswa lainnya.

Hasilnya perempuan itu berhasil menyanyikan satu lagu dengan bantuan Professor Greenvile. Usianya sudah 21 tahun

Seiring waktu dan berkat kegigihan Greenvile Amelia akhirnya mampu berbicara. Kepercayaan dirinya pun tumbuh.

Maka pada 2013, Amelia-Rose memberanikan diri melaporkan kelakuan ayahnya yang saat itu berusia 58 tahun.

Sang ayah pun dipenjara selama 14 tahun sejak 2015 karena tindak kekerasan terhadap anaknya sendiri.

Amelia-Rose yang sekarang berusia 27 tahun sangat gemar bernyanyi. Karena kegiatan itu berhasil melupakan masa lalunya yang sangat menyakitkan.

Dia pernah membuat video musiknya sendiri dan berhasil memikat jutaan penonton yang menyaksikannya melalui platform youtube.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini