Mata Indonesia, Kulon Progo – Sebanyak 12 warga Padukuhan Mendiro, Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo, dilaporkan terjangkit demam berdarah dengue (DBD) sejak awal September 2025.
Menyikapi hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo akan segera melakukan langkah pengasapan atau fogging di wilayah terdampak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kulon Progo, Arief Musthofa, menyebutkan pihaknya telah melakukan pemantauan langsung di lokasi.
“Kami akan melakukan fogging dalam waktu dekat,” ujarnya.
Arief menyesalkan masih maraknya kasus DBD di wilayah Mendiro, padahal sebelumnya Bupati Kulonprogo telah menerbitkan surat edaran kepada seluruh lurah untuk mengintensifkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai upaya pencegahan.
“Ini seperti ronda tapi sudah kemalingan, artinya PSN baru digencarkan setelah muncul kasus. Padahal kalau PSN dilakukan rutin, seharusnya tidak perlu sampai fogging,” tegasnya.
Sementara itu, Dukuh Mendiro Nanang Kustyanto membenarkan adanya 12 warga yang terinfeksi DBD.
Kasus tersebut terjadi bergantian sejak awal September, bahkan beberapa warga sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
“Benar, 12 kasus itu tidak terjadi bersamaan, melainkan bergantian antarwarga,” jelasnya.
Dari jumlah tersebut, satu kasus tercatat sebagai dengue shock syndrome (DSS).
Mirisnya, mayoritas penderita DBD di Mendiro merupakan anak-anak berusia di bawah 10 tahun.
“Kebanyakan yang terjangkit adalah anak-anak,” tambah Nanang.
Sebagai langkah lanjutan, Dinkes Kulon Progo dijadwalkan melakukan fogging di wilayah Mendiro pada Rabu (15/10/2025) mendatang untuk menekan penyebaran virus DBD lebih luas.
