MATA INDONESIA, JAKARTA – Mahalnya harga minyak goreng berdampak pada penjual gorengan. Rencananya, mereka akan menaikkan harga jual dagangannya.
Salah satu penjual gorengan khas Banyuwangi di daerah Cipinang Jaya, Sumarmi, mengatakan, dengan mahalnya harga minyak goreng, dia mempertimbangkan untuk menaikkan harga jual gorengan.
Sebagai penjual gorengan yang bisa dibilang premium, Sumarmi menghabiskan belasan liter minyak goreng per hari. Dengan harga kisaran di mini market 45 ribu per liter, menaikkan harga jual menjadi salah satu opsi jika tak ingin mengalami kerugian.
Sumarmi menjual pisang goreng kipas dengan harga 3500 Rupiah, pisang molen, tempe, tahu, ubi, dan bakwan 2500. Dia mempertimbangkan untuk menaikkan harga sekitar 40 persen.
“Salah satu pilihan ya menaikkan harga jual gorengannya. Pisang goreng kipas mungkin jadi 5000 Rupiah dan gorengan lainnya 4000 Rupiah,” ujarnya, kepada Minews.id, Kamis 17 Maret 2022.
Pilihan lain yang mungkin dipertimbangkan Tono adalah, dengan mengurangi ukuran gorengannya. Pasalnya, gorengan yang dijual ukurannya cukup besar, terutama pisang goreng kipas.
“Bisa juga nanti ukurannya dikurangin. Tapi, takut nanti pembeli protes. Kalau harga dinaikkan, risikonya pembeli jadi berkurang,” kata Sumarmi, yang sudah belasan tahun berjualan di Cipinang Jaya.
Yang jelas, Sumarmi nggak ingin mengubah dari minyak goreng kemasan ke minyak goreng curah. Dia ingin tetap menjaga kualitas dagangannya.