Miliarder Asal Cina, Jack Ma Diduga Menghilang

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Spekulasi mengenai keberadaan miliarder Cina, Jack Ma mencuat setelah pebinis tersohor itu tidak muncul di hadapan publik selama hampir dua bulan.

Jack Ma yang merupakan pendiri Alibaba juga absen di episode terakhir ajang pencarian bakatnya, Africa’s Business Heroes, yang memberikan peluang bagi wirausahawan Afrika untuk bersaing memperebutkan hadiah total 1,5 juta USD atau sekitar hampir 2,1 miliar Rupiah.

Pada acara tersebut Jack Ma berlaku sebagai juri. Akan tetapi, ia digantikan oleh eksekutif Alibaba di acara pamungkas yang dihelat November tahun lalu, melansir harian Inggris, Telegraph. Seorang juru bicara Alibaba mengungkapkan bahwa Jack Ma tidak dapat tampil sebagai juri karena padatnya jadwal yang dimilikinya.

Diketahui bahwa kerajaan bisnis Jack Ma, Ant Group, tengah dipantau oleh Beijing, terutama setelah Jack Ma menyampaikan pidato kontroversialnya di Shanghai, 24 Oktober 2020. Saat itu, Jack Ma yang berusia 56 tahun mengkritik sistem regulasi Cina karena menghambat inovasi dan menyamakan aturan perbankan global dengan klub nenek moyang.

“Sistem keuangan saat ini adalah warisan dari Era Industri. Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini,” ucap Jack Ma kala itu, melansir Yahoo.

Lebih dari seminggu kemudian, IPO Ant yang telah mendapat lampu hijau dari badan pengawas sekuritas Cina, ditangguhkan. Investor veteran Amerika Serikat, Mark Mobius mengatakan langkah itu dirancang untuk membatasi lembaga keuangan menjadi terlalu besar.

“Saya yakin pemerintah Cina turun tangan karena mereka menyadari bahwa mereka harus mengatur perusahaan-perusahaan ini, sehingga mereka tidak… menjadi terlalu besar,” kata Mark Mobius kepada CNBC.

“Pemerintah China menyadari fakta bahwa mereka tidak dapat mengizinkan perusahaan yang mendominasi sektor tertentu dan khususnya sektor keuangan,” sambungnya.

Otoritas Cina meluncurkan investigasi anti-monopoli ke Alibaba pada akhir Desember dan meminta Ant Group untuk merestrukturisasi operasinya.

Jack Ma sendiri telah menyumbangkan jutaan masker wajah ke sejumlah negara di Eropa, AS, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam upaya membendung pandemi virus corona.

Miliarder ini juga terlibat dalam pekerjaan amal, dengan Jack Ma Foundation, yang berfokus pada bidang pendidikan, kewirausahaan, kepemimpinan wanita, serta lingkungan. Jack Ma Foundation telah mendistribusikan atau menjanjikan lebih dari 300 juat USD juta atau sekitar 4 triliun Rupiah, laporan Forbes.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini