MATA INDONESIA, JAKARTA – Sekitar 80 juta orang akan mudik merayakan Hari Raya Idulfitri 2022 di kampung halaman. Sedikitnya 40 juta orang akan menggunakan jalan darat dengan mobil dan sepeda motor.
Jalan tol Trans Jawa, jalur lintas pantura, Tol Cipularang, jalur Pantura, jalan tol Trans Sumatera, dan beberapa ruas jalan lainnya akan penuh dengan arus kendaraan. Puncak arus mudik bakal terjadi pada 29–30 April. Dan arus balik terjadi pada 8 Mei 2022.
Untuk itu, pemerintah bukan saja mempersiapkan layanan seluruh moda transportasi. Termasuk menyediakan pos kesehatan maupun menjaga titik-titik rawan kecelakaan. Melainkan juga infrastruktur jalannya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan kesiapan jalan tol dan jalan nasional di Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
“Sekarang ini sedang ada upaya-upaya dalam persiapan mudik Lebaran. Dua minggu yang lalu kami sudah mengumpulkan semua Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Setelah Presiden Jokowi mengumumkan untuk memperbolehkan mudik. Semua Balai Jalan Kementerian PUPR juga sudah kami instruksikan untuk menyiapkan semua kesiapan di jalan nasional. Termasuk marka-marka jalan,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Ia menuturkan, kini panjang jalan nasional nontol di Indonesia adalah 47.017 kilometer. Dengan kemantapan 91,8 persen. Ruas jalan tersebut tersebar di wilayah Sumatra, sepanjang 7.918 kilometer (km), Jawa dan Bali sepanjang 5.348 km. Kalimantan sepanjang 6.556 km. Sulawesi sepanjang 8.785 km. Serta Maluku dan Papua sepanjang 18.410 km.
Adapun panjang jalan tol yang operasional di Indonesia adalah 2.500 km. Pengelolanya 46 BUJT pada 66 ruas jalan tol. Berbagai ruas jalan tol itu berada di Pulau Sumatra sepanjang 691 km. Pulau Jawa sepanjang 1.640,4 km, Pulau Bali sepanjang 10,1 km. Pulau Kalimantan sepanjang 97,3 km, dan Pulau Sulawesi 61,5 km.
Jalan nasional nontol di Pulau Jawa sepanjang 4.973 km. Yang terdiri dari lintas utara, tengah, selatan, dan Pantai Selatan. Kondisinya mantap 94,2 persen. Dan untuk Pulau Bali, Jalan Tol Bali-Mandara yang telah operasional sepanjang 10,1 km. Dan jalan nasional nontol sepanjang 363 km lintas utara dan selatan kondisinya mantap 98,3 persen.
Mengantisipasi kepadatan arus mudik di Jawa, Menteri Basuki menjelaskan, pihaknya bersama instansi terkait seperti Kemenhub, Kemenkes, Kementerian BUMN, Polri menyediakan 96 tempat istirahat dan pelayanan (TIP). Semuanya ada di ruas jalan tol di Pulau Jawa (Trans Jawa, Jabodetabek, dan non-Trans Jawa).
“Saat ini juga tengah melakukan pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek jalur B (KM 67–KM 50). Sebagai antisipasi untuk ruas fungsional terbatas untuk arus balik, khususnya kendaraan kecil. Ini dilakukan oleh BUJT Jasa Marga. Seluruhnya kami selesaikan, sehingga bisa fungsional H-10,” ujar Menteri PUPR.
Sebagai antisipasi kondisi darurat ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (SS Sadang KM 62–SS Kutanegara KM 53) sepanjang 8,6 km disambungkan dengan jalan industri sepanjang 15 kilometer, setelah itu pemudik bisa masuk kembali ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek Gate Karawang Timur KM 54.
“Untuk memperlancar arus mudik Lebaran, juga sedang dilaksanakan duplikasi Jembatan Ciujung KM 57 Jalan Tol Tangerang-Merak dengan progres 93 persen dan siap operasional 8 April ini,” tukas Menteri Basuki.