MATA INDONESIA, BANDUNG – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menetapkan Jawa Barat sebagai sentra pembinaan talenta muda dalam desain besar olahraga nasional (DBON).
Penetapan tersebut berdasarkan sejumlah prestasi yang diraih Jabar, khususnya dalam PON XIX dan PON XX dimana Jabar menjadi juara umum secara beruntun. Selain itu, Jabar juga banyak berkontribusi menyumbangkan atlet nasional yang berprestasi di kancah internasional.
“Sebagai apresiasi dari pemerintah pusat atas prestasinya, maka kami tetapkan Jabar sebagai sentra pembinaan talenta muda didalam desain olahraga nasional,” kata Menpora Amali.
“Kami memberi perhatian khusus ke Jabar karena sudah memperlihatkan pembinaan yang baik dan dibuktikan dengan prestasi,” ujarnya.
Menurut Menpora, kunci keberhasilan Jabar adalah konsistensi dalam pembinaan atlet dan didukung oleh infrastruktur olahraga yang memadai. Terlebih kini Jabar memiliki Laboratorium Sport Science di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Jabar saat ini tengah surplus atlet. Ia menyebut, saat penyelenggaraan PON XX di Papua lalu hampir semua provinsi menggunakan atlet yang dibina oleh Jabar.
“Surplus ini salah satunya saya temukan saat saya mengalungkan medali untuk provinsi lain di PON Papua. Saya tanya asal daerahnya ternyata dari Jabar, ini tak hanya di satu cabor saja. Saya simpulkan Jabar ini surplus atlet,” ucapnya.
“Jabar harus jadi penyumbang utama di event Olimpiade yang sudah menjadi target kami,” ungkapnya.