MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Iran memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang mengatakan bahwa Teheran harus bertanggung jawab untuk setiap serangan fatal terhadap warga AS di Irak.
Bukan hanya itu, Presiden Trump juga menuduh Iran sebagai dalang di balik serangan roket di Kedutaan AS di kota Baghdad, Irak pada Minggu (20/12). Serangan roket ini menyebabkan kerusakan material, akan tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.
“Trump menggunakan foto yang tidak berharga untuk sembarangan menuduh Iran,” tulis Menteri Luar Negeri Iran, Muhammad Javad Zarif di akun Twitternya, mengacu pada gambar yang telah diposting Trump setelah serangan tiga roket kedutaan yang ia tuduhkan berasal dari Iran.
“Trump akan memikul tanggung jawab penuh atas setiap petualangan di jalan keluarnya,” sambung Menlu Iran tersebut, seperti diberitakan English al Arabiya.
Hubungan kedua negara berada di titik terendah. Serangan demi serangan dilancarkan AS maupun Iran. Membuka tahun 2020, Presiden Trump memerintahkan serangan pesawat tanpa awal untuk membunuh jenderal nomor satu Iran, Qassen Soleimani di Irak.
Beberapa hari kemudian, Teheran membalas dengan meluncurkan tembakan rudal ke pangkalan militer AS di Irak. Presiden Trump yang tidak bergeming saat itu, justru ingin melakukan tekanan maksimum di akhir-akhir masa jabatannya di Gedung Putih.
Kedutaan Besar AS di Irak, situs militer, dan diplomatik asing lainnya telah menjadi sasaran puluhan roket juga serangan bom pinggir jalan sejak akhir 2019. Misi diplomatik AS telah menarik sebagian stafnya karena masalah keamanan, dua pejabat senior Irak mengatakan kepada AFP awal bulan ini.