Menhan Prabowo Subianto Incar MBT Altay Tank Temput Milik Turki

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Alutsista TNI terus diperbaharui oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Setelah sebelumnya mengincar heli angkut serbaguna Osprey dan jet tempur Eurofighter Typhoon kini giliran alutsista Turki yang tertangkap “radar”.

Diberitakan oleh Savunmasayanist.com 24 Juli 2020 dalam kunjungan ke Direktorat Industri Pertahanan Turki Dr Ismail Demir terungkap bahwa delegasi Indonesia tertarik untuk menjajaki pembelian alutsista dari Turki.

“Saat pertemuan tersebut kami membahas tentan kerjasama tentang ekspor produk pertahanan Turki seperti UAV, kendaraan laut dan kendaraan darat,” ujar Ismail Demir.

Dari berbagai informasi yang beredar produk pertahanan Turki yang mendapat atensi khusus dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto adalah Drone Anka, sistem pertahanan udara gerak sendiri (SPAAG) Korkut, Main Battle Tank Altay dan Korvet/Frigate MILGEM.

Dari sekian alutsista yang diincar oleh Menhan Prabowo Tank tempur utama/Main Battle Tank (MBT) Altay yang cukup menyedot perhatian.

Altay adalah tank tempur utama/Main Battle Tank (MBT) buatan Otokar. Berbeda dengan medium tank Harimau Hitam buatan FNSS yang mempunyai bobot 35 ton sementara Tank Altay mempunyai bobot 65 ton, tank ini dibangun oleh berdasarkan desain dari Main Battle Tank (MBT) Hyundai Rottem K2 buatan Korea Selatan.

Karena dibangun berdasarkan desain tank termahal di dunia yaitu K2, Altay pun juga disebut-sebut sebagai salah satu tank termahal dengan harga perunit mencapai 13,75 Juta US dolar.

Tank tempur Altay mempunyai senjata utama Rheinmettal  L55 kaliber 120 mm buatan MKEK Turki yang mendapatkan lisensi dari Perusahaan Jerman Rheinmettal Defense serta senjata sekunder kaliber 12,7 mm yang dikendalikan secara otomatis (RCWS).

Penembakan akan semakin mudah karena Aselsan menyediakan sistem penembakan otomatis/Fire Control System (FCS) Volkan III, sementara untuk Akuisisi target Altay dilengkapi dengan teropong pembidik siang/malam pada Komandan yang juga terintegrasi pada teropong penembak.

Untuk dapur pacu Altay mengandalkan saat ini Altay masih menggunakan mesin asal Jerman MTU Friedrichshafen (1.100 Kw), kedepan Altay akan menggunakan mesin lokal berdaya 1.300 Kw yang saat masih dalam tahap pengembangan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini