MATA INDONESIA, FLORIDA – Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz telah menginstruksikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk mempersiapkan serangan terhadap musuh bebuyutan Iran. Hal tersebut ia ungkapkan saat pertemuan dengan para pejabat Amerika Serikat (AS) di Washington.
Sementara itu, dalam briefing dengan wartawan di sela-sela KTT Nasional Dewan Amerika Serikat-Israel di Florida, Gantz mengatakan perintah yang ia berikan adalah untuk mempersiapkan tantangan Iran di tingkat operasional.
Seorang pejabat senior pertahanan, yang berbicara dengan syarat anonim, mengindikasikan bahwa Gantz telah mempresentasikan garis waktu kapan serangan semacam itu mungkin terjadi selama pertemuannya dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
“Negara-negara Eropa kehilangan kesabaran dan menyadari bahwa Iran berusaha untuk menunda negosiasi, meskipun bermain buruk,” kata Gantz di hadapan awak media, melansir Times of Israel, Minggu, 12 Desember 2021.
“Tidak ada kemajuan yang dicapai dalam putaran negosiasi baru-baru ini di Wina yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan,” sambungnya.
Gantz juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendesak Paman Sam untuk meningkatkan tekanan terhadap Teheran. “Ada ruang untuk tekanan internasional – politik, ekonomi dan juga militer, untuk meyakinkan Iran guna menghentikan fantasinya tentang program nuklir,” ucapnya.
Gantz mengakui pemerintahan Joe Biden tidak memberikan tenggat waktu kapan akan keluar dari pembicaraan di Wina jika tidak ada kemajuan. Namun, ia yakin AS mulai mempertimbangkan opsi militer lebih serius jika tidak ada perkembangan positif.
“Amerika masih bersama kami, tetapi pada saat yang sama, kami sebagai orang Israel perlu memahami bahwa AS memiliki prioritas yang lebih luas,” kata Gantz.
“Amerika adalah negara terkuat di dunia, dan secara khusus karena itu tidak terburu-buru menggunakan kekuatan. Biasanya diserahkan ke tahap selanjutnya dalam masalah ini,” tuntasnya.
