Mengaku Gak Betah Dipenjara, Ratna Sarumpaet Disindir Polda Metro

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Ratna Sarumpaet terus mengeluhkan kondisi rutan Polda Metro Jaya. Menurutnya, kondisi di dalam sangat tidak layak bagi dirinya. Karena itu pula ia memohon pada hakim agar permohonan tahanan kota dirinya dikabulkan.

Permohonan tahanan kota itu diajukan dengan alasan usianya yang sudah uzur sekaligus kondisinya yang sudah sangat tidak betah di penjara.

Menanggapi hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono pun angkat bicara. Diungkapkan Argo, selama ini pihaknya sudah cukup mengistimewakan Ratna Sarumpaet dengan pertimbangan agar ibunda artis Atiqah Hasiholan itu bisa nyaman dan betah dalam sel.

“Rutan Ratna itu seharusnya isi 14 orang. Ini bu Ratna kami kasih lima orang,” katanya, dikutip Rabu, 3 April 2019.

Argo bahkan menyebut, jika sel tahanan Ratna sudah dilengkapi dengan sejumlah perlengkapan.

“Ruangan sel Ratna layak, bukan kasur di lantai, tidak. Kami ada kayu tinggi dikasih karpet, lalu kasur. Bisa beraktivitas. Lampu terang, kipas angin ada. Baca bisa. Kipas angin ada tiga dan menulis buku. Itu hak dia,” ujarnya.

Argo lantas memberikan sindiran kepada wanita 71 tahun itu. “Kalau tidak suka (dipenjara), ya jangan masuk penjara,” kata Argo.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini