Mencoba Ungkap Kejahatan, Jurnalis AS Tewas di Ukraina

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Seorang jurnalis dan pembuat film asal Amerika Serikat (AS), Brent Renaud dilaporkan terbunuh saat tugas di Ukraina.

Pihak berwenang mengatakan bahwa Renaud terbunuh di Kota Irpin – pinggiran kota yang telah menjadi lokasi penembakan intensif oleh pasukan Rusia dalam beberapa hari terakhir, pada Minggu.

Sepanjang kariernya, Renaud yang kini berusia 50 tahun itu, pernah bekerja untuk sejumlah organisasi media dan berita di Negeri Paman Sam, di antaranya: HBO, NBC, dan The New York Times.

Pada saat kematiannya, Renaud sedang dalam tugas untuk Time Studios yang mengerjakan proyek yang berfokus pada krisis pengungsi global, menurut pernyataan dari eksekutif Time.

“Renaud membayar dengan nyawanya karena berusaha mengungkap kejahatan, kekejaman, dan kekejaman aggressor,” kata seorang penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko.

Berdasarkan laporan, Renaud juga berkontribusi untuk The Times, tetapi dia tidak sedang ditugaskan untuk perusahaan di Ukraina. Laporan awal bahwa dia bekerja untuk The Times di Ukraina beredar karena dia ditemukan dengan lencana pers Times yang telah dikeluarkan untuk tugas bertahun-tahun yang lalu.

“Kami sangat sedih mendengar kematian Brent Renaud. Brent adalah pembuat film yang berbakat,” kata Danielle Rhoades Ha, juru bicara The Times, melansir New York Times.

Renaud diketahui kerap bekerja dengan saudaranya, Craig Renaud. Keduanya memenangkan penghargaan Peabody untuk film dokumenter berjudul “Vice News” yang menceritakan tentang sebuah sekolah di Chicago.

Keduanya telah mengerjakan proyek film dan televisi dari zona konflik dan hot spot di seluruh dunia. Selama dekade terakhir, keduanya telah meliput perang di Irak dan Afghanistan, gempa bumi di Haiti, kekerasan kartel di Meksiko dan pengungsi pemuda di Amerika Tengah, menurut situs web mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini