Menag: Santri Harus Miliki Sikap Rela Berkorban dan Menjaga Negara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Santri harus memiliki sikap rela berkorban untuk menjaga negara dan bangsa dari para penjajah. Pesan tersebut disampaikan oleh Menteri Agama Fachrul Razi pada peringatan Hari Santri Nasional, Kamis 22 Oktober 2020.

Menurutnya, santri dan para pengasuhnya bukan badan perjuangan yang dibentuk untuk tugas bertempur sebagai alat pertahanan negara. Namun, maksudnya adalah ketika Santri kemudian bertekad dan terpanggil untuk mengadu jiwa mengusir penjajah dari bumi Indonesia, itu nilai tertinggi yang sangat pantas diberi penghargaan dan diapresiasi.

“Setiap orang harus rela mengorbankan apapun yang dipunyainya demi menjaga tegak dan utuhnya negara dan bangsa tercinta,” katanya.

Dia mengapresiasi redaksi Resolusi Jihad. Menurutnya, rumusan resolusi itu mencerminkan kecermatan berpikir yang dilandasi akal sehat dan ajaran agama.

Dalam Resolusi Jihad disebutkan muslim yang berada dalam radius 94 kilometer dari kedudukan musuh, hukumnya Fardu ‘Ain (kewajiban personal berlaku untuk semua umat Islam) untuk ikut bertempur, sedangkan di luar radius itu hukumnya Fardu Kifayah (kewajiban yang dapat diwakilkan).

“Perhitungan cermat itu, di dalam ilmu militer termasuk bagian dari ‘backward planning’,” katanya.

Sikap tersebut kata Fachrul, menunjukkan para santri ingin meneguhkan perjuangannya tanpa mengabaikan kewajiban dan nilai-nilai ajaran agama. Niat baik kata Fachrul dilakukan dengan cara yang baik dan konstruktif sesuai ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, menjadi rambu-rambu utama yang dipegang teguh.

“Selama didasari niat baik dan konstruktif, insya Allah sejalan dengan perjuangan Islam. Bila dilakukan dengan niat jahat dan destruktif pastilah bukan yang dicontohkan para santri dalam resolusi jihadnya,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini