Menag : Intoleransi Belum Mengakar di Masyarakat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan arus digitalisasi di era teknologi saat ini membuat beberapa masyarakat mudah terpapar aliran konservatif. Meski demikian Yaqut memastikan temuan intoleransi tersebut belum mengakar di masyarakat.

“Riset yang dilakukan banyak lembaga menunjukkan ada gejala meningkatnya intoleransi. Namun demikian kita tidak perlu khawatir berlebihan, karena tren ini belum menjadi arus utama masyarakat Indonesia,” kata Yaqut, Sabtu 13 Maret 2021.

Menag juga menyebut bahwa gejolak intoleransi saat ini menjadi tantangan yang harus dihadapi banyak negara, utamanya di tengah sebaran informasi tanpa batas pada zaman sekarang. Pemuda memiliki andil besar dalam gejolak ini.

Namun, Yaqut menilai bahwa mayoritas penduduk Indonesia memiliki sikap yang moderat dan sepakat dengan ideologi yang berkembang di Indonesia, yaitu Pancasila.

“81,6 persen muslim Indonesia setuju dengan Pancasila, ini merupakan modal dasar yang sangat memberikan keuntungan untuk Indonesia,” kata Yaqut.

Ia juga menjelaskan bahwa pada tahun 2020, Indonesia menyumbang 13,07 persen penduduk Islam di dunia. Menurutnya, jumlah ini lebih besar dari negara Islam lain seperti Pakistan hingga Bangladesh.

Maka dengan kondisi seperti ini, Yaqut mengaku pihaknya akan fokus pada tiga hal penanganan keberagaman di Indonesia. Pertama yaitu peningkatan pelayanan keagamaan yang berkualitas dan merata. Kedua, penguatan moderasi beragama, dan terakhir transformasi digitalisasi sebagai proses adaptasi Kemenag.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini