Mata Indonesia, Yogyakarta – BEM Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi melakukan regenerasi kepemimpinan melalui rangkaian Seminar Nasional dan Temu Daerah yang berlangsung di Kampus Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) pada Jumat, 28 November 2025. Kegiatan bertema “Kepemimpinan Pemuda di Era AI: Membongkar Hegemoni Digital, Merumuskan Digital Resistance, dan Mengukur Kedaulatan Moral Gerakan Mahasiswa” ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan arah baru gerakan mahasiswa di tengah cepatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan.
Regenerasi dilakukan melalui mekanisme persidangan organisasi, melibatkan seluruh delegasi kampus sebagai peserta aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan.
Melalui forum tersebut, Muhammad Miftahun Ni’am terpilih sebagai Koordinator Daerah BEM Nusantara DIY Periode 2025–2026, menggantikan Mohammad Rafli Ilham yang menjabat pada periode sebelumnya.
Koordinator Daerah demisioner, Mohammad Rafli Ilham, menegaskan bahwa tema besar kegiatan ini sangat relevan bagi mahasiswa masa kini.
“Hegemoni digital di era AI tidak hanya soal perkembangan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana algoritma mempengaruhi cara berpikir generasi muda,” sebut dia Jumat 5 Desember 2025.
Ia menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai penjaga nalar kritis dan moral bangsa, serta optimistis bahwa kepemimpinan baru mampu merumuskan bentuk digital resistance yang berakar pada nilai dan keberpihakan terhadap rakyat.
Rafli juga berharap kepemimpinan berikutnya dapat memperkuat persatuan antar kampus dan mempertahankan posisi DIY sebagai rujukan gagasan gerakan mahasiswa nasional.
Dalam pidato perdananya, Koordinator Daerah terpilih Muhammad Miftahun Ni’am menyebutkan bahwa kepemimpinan BEM Nusantara DIY ke depan akan berfokus pada rekonsiliasi antar simpul kampus, penguatan konsolidasi gagasan, serta reposisi Yogyakarta sebagai pusat moral dan intelektual gerakan mahasiswa Indonesia.
“Yogyakarta ini memiliki sejarah panjang sebagai kota pergerakan, sehingga diperlukan kesatuan antar kampus untuk membangun kembali episentrum gagasan nasional,” ujar Ni’am.
Tiga agenda besar yang ia dorong adalah Rekonsolidasi Simpul, Revitalisasi Gagasan, dan Reposisi DIY sebagai Episentrum Gerakan Nasional.
Ni’am juga menegaskan komitmennya membangun forum rekonsiliasi kampus bulanan, konsorsium riset, ruang dialektika lintas kampus, hingga penyusunan grand narrative yang menempatkan Yogyakarta sebagai “rumah besar” gerakan mahasiswa Indonesia.
Dengan terpilihnya Muhammad Miftahun Ni’am, BEM Nusantara DIY memasuki fase baru kepemimpinan yang diharapkan mampu menjawab tantangan era digital sekaligus memperkuat peran mahasiswa sebagai mitra kritis pembangunan bangsa.
Rangkaian kegiatan ini meneguhkan kembali posisi DIY sebagai pusat produksi gagasan, laboratorium kepemimpinan muda, serta ruang strategis konsolidasi gerakan nasional.
